Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rahasia Sukses Bos Bhinneka Life: Jangan Lupa Bersyukur!

Rahasia Sukses Bos Bhinneka Life: Jangan Lupa Bersyukur! Direktur Utama Bhinneka Life Wiroyo Karsono | Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Kita tahu milenial merupakan pasar yang menggiurkan, bagaimana cara Bhinneka Life menggarap pasar milenial?

Kebetulan dari jumlah karyawan kami yang 480 orang itu 63 persennya milenial dari usia 25-40 tahun. Milenial ini tentunya penting bagi Bhinneka Life karena satu, mereka akan menggantikan kami yang sudah kolonial. Kedua, pasar milenial juga tentu dikenal oleh orang-orang yang berusia milenial, jadi kami perlu punya karyawan milenial. Dari strategi perusahaan, nanti mereka bisa memberikan masukan-masukan sehingga cocok dengan nasabah milenial.

Biasanya apa yang menjadi demand (permintaan) milenial supaya mereka nyaman bekerja di kantor?

Kalau kami lihat milenial, mereka mementingkan beberapa hal. Satu, mereka enggak suka formal, jadi informal. Di Bhinneka Life, dress code kami enggak formal. Senin sampai Kamis, smart casual, enggak perlu pakai dasi dan lain-lain, cukup rapi dan sopan. Untuk Jumat kami casual.

Kedua, milenial suka komunikasi yang transparan. Nah, di sini ada beberapa program atau cara membuka komunikasi. Ada ngopi bareng milenial, di mana karyawan milenial bertemu senior manajemen untuk bercengkrama, berkomunikasi, bicarakan bagaimana kami bisa lebih baik lagi layani nasabah, bagaimana karyawan bisa senang di perusahaan ini. Yang ketiga, millennial stock. Semacam bedah buku, saat ini kami bedah Stephen Habits, jadi diskusi-diskusi seperti itu membuat komunikasi terbuka.

Yang lain, milenial juga suka dengan teknologi. Kami ada absensi by apps, sehingga absensi enggak perlu lagi pakai tanda tangan atau jempol. Teknologi ini membuat milenial tentunya betah dan memberikan banyak input dalam pengembangan digital.

Yang terakhir, milenial juga kan kreatif atau senang aktualisasi dirilah. Jadi, tahun ini kami mulai innovation award, meng-encorage milenial untuk memberikan ide-ide krearif.

Kalau jam kantor bagaimana?

Kami masih mikirin, memang ada beberapa perusahaan yang work from home. Kami masih pikir, untuk bisnis kami nanti dulu, tapi ada fleksible hour di mana bisa masuk mulai jam 08.00, ada fleksibilitas pulang jam 09.00. Masuk jam 08.00, jam 17.00 boleh pulang. Masuk jam 09.00, jam 18.00 boleh pulang.

Minat milenial untuk bekerja di perusahaan asuransi?

Asuransi jiwa secara umum memang bukan top priority pencari kerja. Ini memang tugas kita bersama ya memasarkan karier di asuransi jiwa bahwa asuransi jiwa itu penting, bahwa karier di asuransi jiwa itu menarik untuk pengembangan diri.

Bagaimana mengoordinasi generasi milenial dengan generasi X atau Baby Boomers?

Ya dengan komunikasi tadi, seperti acara ngopi bareng milenial di mana milenial hadir dan generasi X seperti saya juga hadir di sana. Jadi, kami tukar pikiran, komunikasi, kami juga ingin mengerti cara pandang milenial terhadap berbagai masalah yang ada. Ya dengan komunikasi yang baik dan generasi X tentunya harus sadar bahwa zaman berubah, cara-cara lama belum tentu bisa cocok untuk sekarang ini. Jadi generasi X kami ajak terbuka pikiran, open terhadap perubahan dan menyesuaikan diri.

Apa saja yang sudah dilakukan dalam menghadapi era digital?

Di Bhinneka Life, ada platform namanya BDIG (Bhinneka Life Digital). Itu grand design platform kami. Di situ kami bagi tiga, ada yang buat nasabah kami sebut Bfirst, ada e-policy, e-aplikasi.

Kemudian ada juga buat agen-agen kami, yaitu Bforce. Di situ aplikasi membantu agen-agen kami. Buat karyawan-karyawan kami ada Bfriends, di sinilah karyawan-karyawan termasuk milenial bisa aktif untuk mengembangkan aplikasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: