Seorang mantan pejabat intelijen militer Badan Intelijen Pusat (CIA) dan mantan spesialis anti-terorisme Amerika Serikat (AS) mengatakan virus Corona baru, Covid-19, tidak muncul secara alami melalui mutasi melainkan diproduksi di laboratorium. Dia curiga Amerika dan Israel terlibat dalam proyek produksi virus ini sebagai agen perang biologis.
Mantan pejabat CIA yang memiliki kecurigaan itu adalah Philip Giraldi. Dia menuliskan argumennya dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Strategic Culture Foundation pada hari Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Pasien Corona di Spanyol Pulih Berkat Obat HIV
Argumen Giraldi belum terbukti sahih. Pemerintah China sendiri pernah menolak teori yang menyebut virus Corona baru sengaja diproduksi sebagai senjata biologis.
Sejak wabah baru Covid-19 muncul di China Desember lalu, wabah ini telah menginfeksi lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3.000 orang hingga hari ini (7/3/2020). Mayoritas kasus infeksi dan kematian terjadi di China (China daratan).
Jumlah kematian terbanyak di luar China terjadi di Italia dan Iran yang masing-masing 197 dan 124 jiwa.
"Beberapa laporan memberi kesan bahwa ada komponen virus yang terkait dengan HIV yang tidak mungkin terjadi secara alami. Jika benar bahwa virus telah dikembangkan atau bahkan diproduksi untuk dipersenjatai, itu akan lebih jauh menunjukkan bahwa pelariannya dari Institut Virologi Wuhan dan masuk ke populasi hewan dan manusia bisa saja tidak disengaja. Teknisi yang bekerja di lingkungan seperti itu sadar bahwa 'kebocoran' dari laboratorium sering terjadi," tulis Giraldi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: