Psikiater Nova Riyanti Yusuf mengemukakan bahwa konten media sosial merupakan faktor terbesar pemicu depresi pada kalangan anak usia remaja. Hal itu menanggapi kejadian ABG pelaku pembunuhan anak berusia 5 tahun yang diduga akibat broken home.
"Yang menjadi faktor pemicu depresi pada anak usia SMP dan SMA paling tinggi adalah media sosial, kedua prestasi dan ketiga bullying verbal," katanya.
Faktor pemicu depresi remaja itu, menurut Nova, berdasarkan hasil penelitian terhadap 1.387 remaja usia SMP dan SMA pada 2016.
Baca Juga: Stroke Pembunuh Nomor 2 Dunia, Begini Cara Tangani Penderitanya
"Hasilnya 30 persen punya potensi depresi. Sedangkan 19,8 persen berisiko punya ide untuk bunuh diri," katanya.
Mantan Ketua Komisi IX DPR RI itu berpesan agar orang tua bisa cepat tanggap melihat gejala depresi pada anak guna mengantisipasi prilaku yang tidak wajar. Indikator depresi pada remaja bisa dipantau melalui perolehan nilai sekolah yang tiba-tiba jeblok. Selain itu remaja yang dilanda depresi juga kerap melupakan hobinya dan cenderung lebih menutup diri.
"Biasanya kalau dia punya makanan favorit, tiba-tiba menjadi tidak suka atau emosi dan suka marah-marah. Itu indikatornya," katanya.
Jika gejala itu terlihat, kata dia, segera berkonsultasi kepada dokter sebelum terlambat dan kasusnya semakin berat.
"Saya pernah menangani kasus kondisi sudah berat, pasien mulai berhalusinasi dapat bisikan untuk menyakiti diri hingga bunuh diri," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat