Presiden RI, Joko Widodo, menyambut baik kedatangan Raja dan Ratu Belanda beserta rombongan yang secara khusus datang ke Indonesia untuk kerja sama bisnis yang bernilai US$1 miliar atau sekitar Rp14,3 triliun. Belanda merupakan mitra bisnis strategis Indonesia di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Kerja sama antara Indonesia-Belanda meliputi berbagai bidang, di antaranya terkait produksi kelapa sawit berkelanjutan. Belanda sendiri mengimpor 25% minyak sawitnya untuk sebagian besar diproses dan kemudian diekspor kembali.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Uni Eropa Salah... Emisi Sawit Rendah!
Kerja sama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman Pemerintah Belanda untuk melaksanakan program peningkatan pengetahuan dan teknologi para petani sawit di Indonesia. Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda, Sigrid Kaag, mengatakan, "Itulah tujuan yang ingin kami capai, bekerja sama dengan petani untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi mereka, mengajarkan mereka, dan membuat mereka mampu menghasilkan sawit secara berkelanjutan."
Menurut Kaag, program tersebut dapat membantu Indonesia dalam mengatasi masalah deforestasi dan emisi karbon yang kemungkinan dapat terjadi bersamaan dengan saat kegiatan produksi minyak sawit. Oleh karena itu, perlu dibangun kesadaran tentang pembangunan berkelanjutan bagi seluruh pelaku industri sawit, mengingat minyak kelapa sawit masih menjadi komoditas unggulan ekspor bagi Indonesia.
Skala dari program dinilai masih sangat kecil untuk mencakup seluruh petani sawit di Indonesia sehingga juga dibutuhkan peran pemerintah Indonesia untuk memperbesar ruang lingkup kerja program tersebut. Kaag juga menambahkan, "Saya akan mendorong teman-teman di Asian Development Bank (ADB), investor besar lainnya agar dapat melihat program ini untuk dipercepat dan tentu saja dilakukan di daerah lainnya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: