Harga gula pasir di pasar tradisional di Yogyakarta kembali mengalami kenaikan dari Rp14.000 per kilogram, kini dijual pada kisaran Rp16.000 hingga Rp16.500 per kilogram atau semakin jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.
“Masa giling yang berakhir pada Oktober 2019 menyebabkan harga gula mengalami kenaikan,” kata Kepala Bidang Bimbingan Usaha Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Benedict Cahyo Santoso di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, persediaan gula pasir di tingkat distributor untuk dijual di pasar tradisional dan memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Yogyakarta masih mencukupi, namun tetap dibutuhkan pasokan tambahan.
Sedangkan di toko-toko modern, kata dia, harga jual masih sesuai dengan harga eceran tertinggi namun stok justru banyak yang kosong.
“Kami akan berkoordinasi dengan Bulog Yogyakarta untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gula pasir, misalnya untuk kegiatan operasi pasar,” kata Benedict.
Selama ini kebutuhan gula pasir di Kota Yogyakarta dipasok dari berbagai daerah, seperti Pabrik Gula Madukismo di Bantul dan Pabrik Gula Gondang di Klaten Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional Yogyakarta Juhaeni mengatakan tidak memiliki persediaan gula pasir yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk kegiatan operasi pasar untuk membantu menurunkan harga gula.
“Saat ini, kami tidak memiliki persediaan dan itu menjadi kendala di seluruh Indonesia,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: