Perusahaan konsultan properti, Knight Frank merilis Prime International Residential Index (PIRI 100) yakni indeks yang melacak pergerakan harga perumahan mewah di 100 kota terbesar di dunia antara Desember 2018 hingga Desember 2019.
Hasilnya ada empat kota di Asia-Pasifik masuk peringkat di 10 besar yakni Taipei, Seoul, Manila, Guangzhou dan Jakarta. Di antara kota-kota Asia Pasifik tersebut, harga perumahan di Jakarta naik 3,9 persen pada tahun 2019 sehingga menempatkannya di posisi 24 di antara 100 kota teratas dalam indeks.
Baca Juga: Tak Cukup Omnibus Law, Industri Properti Butuh Kebijakan Lain
Hal ini disebabkan penyelesaian jalur MRT dan peningkatan sentimen pascapemilihan presiden pertengahan tahun pada tahun lalu.
“Prakiraan pasar utama Jakarta akan mencatat pertumbuhan moderat tahun ini,” Kata Associate Director, Research Asia Pasific Knight Frank Justin Eng dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Secara global, dari 100 lokasi yang dicakup oleh PIRI tercatat harga rata-rata perumahan sebesar 1,8 persen atau naik dari 1,3 persen pada 2018. Sedangkan di seluruh Asia Pasifik, rata-rata pertumbuhan harga pasar perumahan adalah 3,1 persen pada 2019 sedikit mengalami kenaikan 2,7 persen dibandingkan tahun 2018.
Dalam survei Knight Frank terungkap bahwa dua dari sepuluh orang terkaya Asia berencana untuk membeli rumah baru pada tahun 2020, dengan preferensi seperti AS, Inggris dan Singapura.
“Orang kaya Indonesia juga mempertimbangkan pasar serupa dengan Australia dan Malaysia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Muhammad Syahrianto