Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selandia Baru Didera Corona, tapi Dampaknya Juga Sampai Indonesia

Selandia Baru Didera Corona, tapi Dampaknya Juga Sampai Indonesia Holidaymakers drive past a road sign at St. Arnaud on the South Island of News Zealand, March 27, 2016. | Kredit Foto: Reuters/Henning Gloystein
Warta Ekonomi, Wellington -

Selandia Baru laporkan ada lima kasus positif virus corona dan 2 kasus kemungkinan di Auckland, pada Jumat (13/3/2020). Belum ada kasus baru di kota itu, tetapi pemerintah setempat bergerak cepat dan sigap sejak Covid-19 merebak di negara tersebut.

Meski demikian, hal tersebut ternyata juga berdampak pada Indonesia. Covid-19 yang merebak di Selandia Baru juga berdampak pada Indonesia, yakni masalah pengurusan visa. Sebabnya, sejak pertengahan 2018, pemerintah Selandia Baru menutup kantor imigrasinya di seluruh dunia. Hanya beberapa kantor yang bisa mengurus visa, di antaranya di Kota Bombay dan Beijing.

Sejak Covid-19 melanda negara di Pasifik itu, kantor di Beijing tutup dan belum bisa dipastikan kapan dibuka kembali. Itu juga termasuk kantor yang ada di Selandia Baru sendiri. Imbasnya, belasan ribu permohonan visa dari Indonesia belum bisa diproses.

Otoritas setempat telah menyetop semua turis dan pendatang dari China, Italia dan Iran untuk masuk ke Selandia Baru.

Warga yang mempunyai gejala Covid-19 dianjurkan pergi ke rumah sakit. Jika belum bisa, pemerintah memberikan anjuran untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing untuk warganya yang pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Di samping itu semua, Covid-19 sudah memberikan dampak pada ekonomi Selandia Baru. Lebih dari 50 persen perdagangan Selandia Baru dengan China terganggu. Berbagai event besar dibatalkan. Industri pariwisata paling merasakan dampaknya. Sementara itu, sekolah-sekolah di Selandia Baru belum diliburkan.

Para warga mendesak pemerintah Selandia Baru untuk mengangkat larangan masuk bagi turis dari China. Mereka meminta agar larangan masuk tersebut dikhususkan hanya untuk turis dari Provinsi Hubei, China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: