Selain itu, Irwan juga meminta pemerintah memberikan informasi berkualitas terkait penyebaran dan penanganan virus corona di Indonesia. Dia tidak ingin semakin kuat kesan pemerintah mengentengkan masalah hingga Indonesia kehilangan waktu krusial dalam pencegahannya.
“Jangan sampai dampak sosial dan ekonomi menjadi lebih parah ketimbang dampak kesehatannya. Pemerintah harus bisa mengelola kepercayaan publik sebagai modal menghadapi masalah,” kata Irwan.
Lebih jauh, panelis Radju Munusamy MBA mengatakan, pemerintah dan sektor swasta harus berani mengorbankan sejumlah hal untuk sementara demi kebaikan jangka panjang. Dia menekankan yang paling utama adalah melindungi sumber daya manusianya.
Kata Radju, ada berbagai cara yang bisa dilakukan pemerintah dan pelaku bisnis akibat Covid-19, yaitu mengevaluasi rantai pasok perusahaan dan mengembangkan Business Continuity Plan misalnya melalui split operations, aturan kerja dari rumah, dan kebijakan pembatasan jumlah orang yang diperbolehkan dalam suatu acara. Semua risiko juga perlu dihitung untuk mengantisipasi dampak terburuk akibat virus tersebut.
“Penggunaan teknologi dapat dikedepankan untuk memastikan bisnis bisa berjalan dengan interaksi manusia yang minim, misalnya dengan rapat virtual dan conference call. Jika tidak ada panduan pakem dari Pemerintah, maka pelaku usaha sebaiknya membuat panduan sendiri berdasarkan best practices dari negara atau perusahaan lain,” pungkas Radju.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: