Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah 82.624 Pasien Sembuh dan Hampir 8.000 Pasien Tewas

Sudah 82.624 Pasien Sembuh dan Hampir 8.000 Pasien Tewas Kredit Foto: Reuters/China Daily

Thailand: 1 orang
India: 3 orang
San Marino: 11 orang
Lebanon: 4 orang
Luksemburg: 1 orang
Taiwan: 1 orang
Turki: 1 orang
Bulgaria: 2 orang
Al Jazair (Algeria): 5 orang
Argentina: 2 orang
Panama: 1 orang
Albania: 1 orang
Ekuador: 2 orang
Hungaria: 1 orang
Maroko: 2 orang
Azerbaijan: 1 orang
Ukraina: 2 orang
Guyana: 1 orang
Sudan: 1 orang
Guatemala: 1 orang
Cayman Islands: 1 orang

Dari sekian banyak negara itu, pandemi COVID-19 di Italia yang saat ini sedang parah. Pemerintah setempat melaporkan 345 kematian baru sehingga jumlah total korban meninggal hingga kini mencapai 2.503 orang. 

Pandemi COVID-19 di Italia adalah yang terparah setelah China dan saat ini jadi pusat wabah di Eropa. Di China, tercatat ada 80.894 kasus infeksi, jumlah kematian 3.237 jiwa dan jumlah pasien sembuh 69.614 orang.

Sementara itu, wabah COVID-19 di Asia Tenggara mendapat sorotan khusus dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO mendesak negara-negara di kawasan tersebut, termasuk Indonesia, bertindak agresif untuk memerangi virus yang telah menyebar cepat.

WHO memperingatkan bahwa beberapa negara sedang menuju ke arah penularan komunitas dari penyakit mematikan tersebut.

Infeksi telah melonjak di seluruh kawasan dalam beberapa pekan terakhir, memaksa beberapa negara untuk memperkenalkan langkah-langkah drastis mulai dari menutup perbatasan, melarang pengunjung asing, memberlakukan jam malam malam hingga menutup sekolah dan membatalkan acara olahraga.

Ada kekhawatiran bahwa sistem perawatan kesehatan masyarakat yang lebih lemah di banyak negara Asia Tenggara tidak akan mampu mengatasi wabah besar ini.

"Kita perlu segera meningkatkan semua upaya untuk mencegah virus menginfeksi lebih banyak orang," kata direktur regional WHO, Poonam Khetrapal Singh, seperti dikutip AFP.

"Semakin banyak kelompok penularan virus sedang dikonfirmasi. Meskipun ini merupakan indikasi pengawasan yang efektif dan waspada, ini juga menyoroti kebutuhan akan upaya yang lebih agresif dan seluruh masyarakat agar mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut," ujarnya. "Kita jelas perlu bertindak lebih banyak, dan segera."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: