Profesor Asal Australia Beberkan Alasan Social Distancing Cara Terbaik Redam Penyebaran Corona
Gerry Fitzgerald, Profesor Emeritus Kesehatan Masyarakat di Universitas Teknologi Queensland mengatakan self distancing/social distancing masih menjadi cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus Corona baru, Covid-19. Self distancing secara garis besar adalah membatasi interaksi atau kontak langsung dengan orang lain atau banyak orang.
Fitzgerald mengatakan, di sebagian besar negara, termasuk Australia, masih bekerja pada premis bahwa mereka dapat mengidentifikasi kasus-kasus, mengisolasi mereka dan mengatasinya, dan bahwa belum ada kontak manusia ke manusia yang substansial di tingkat masyarakat.
Baca Juga: Pakar Paparkan Efek Psikologis Jangka Panjang Wabah Corona, Rupanya Bisa Timbulkan...
"Itu hari ini, namun itu bisa berubah besok atau lusa, atau minggu depan dan sebagian besar strategi kami benar-benar difokuskan pada kombinasi kebersihan pribadi dan jarak sosial, dan apa yang kami lakukan di Australia, adalah bahwa kami dapat mengidentifikasi hampir semua kasus, secara epidemiologi telah diidentifikasi," ucapnya, seperti dilansir Sputnik.
"Kita tahu bahwa mereka terinfeksi di luar negeri, atau mereka telah berhubungan dengan orang-orang yang baru kembali dari luar negeri, ada sejumlah kecil kasus yang belum dapat mereka temukan," ungkapnya.
Dirinya menuturkan, apa yang sudah dilakukan di Australia adalah pihaknya sudah dapat mengidentifikasi dan mengisolasi orang-orang yang menderita penyakit tersebut, dan kemudian menindaklanjuti kontak mereka, dan mengawasi mereka dengan cermat.
Dia lalu mengatakan, meski kemungkinan untuk bertemu orang yang telah terinfeksi Covid-19 di jalan tidak terlalu besar, tapi menjaga jarak adalah strategi yang paling tepat saat ini.
"Saya pikir strategi itu benar dan yang lain adalah apa yang Anda lakukan dengan seluruh komunitas? Kenyataannya adalah, bahwa berjalan di tengah-tengah salah satu kota di Australia saat ini, peluang Anda untuk bertemu seseorang dengan Covid-19 sebenarnya hampir dapat diabaikan," ungkapnya.
"Ketika Anda memikirkan jumlah orang di Australia misalnya; ada lima ratus kasus untuk 25 juta orang, itu satu untuk setiap 50 ribu orang. Jadi, peluang Anda untuk bertemu seseorang dengan Covid-19 sangat kecil, mengingat kita tahu di mana mereka semua, dan kebanyakan dari mereka ada di rumah sakit atau telah sembuh," jelasnya.
Namun, ungkapnya, mungkin bijaksana untuk mencoba dan mencegah wabah besar berbasis komunitas, dan banyak negara telah menyatakan untuk setidaknya mengurangi interaksi sosial, tingkatkan jarak sosial dengan cara yang praktis dan masuk akal, tanpa menutup semuanya secara mutlak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: