Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perlawanan Terhadap Corona di Singapura Diklaim yang Terbaik, Indonesia Memburuk?

Perlawanan Terhadap Corona di Singapura Diklaim yang Terbaik, Indonesia Memburuk? Sejumlah warga dengan menggunakan masker berjalan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan arahan yang diterima Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta bahwa penyelenggaraan Jakarta E-Prix yang sedianya diadakan pada 6 Juni 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan sebagai antisipasi penyebaran wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia, khususnya Jakarta. ANTARA FOTO//wsj. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Sementara Indonesia, dengan lebih dari 50 kali populasi Singapura memiliki kekhawatiran terbesar karena laporan jumlah kasus infeksi dan kematian yang semakin meningkat dari konfirmasi kasus pertama 2 Maret.

Profesor virologi Universitas Queensland, Ian Mackay menyoroti beberapa tanda peringatan di Indonesia yang memberi sinyal bahwa situasinya bisa jauh lebih buruk daripada yang ditunjukkan oleh angka yang tersedia untuk umum saat ini.

"Ketika Anda melihat banyak kematian dalam waktu singkat (seperti yang terjadi), itu menunjukkan ada beberapa kasus selama beberapa waktu. Juga, kami telah melihat banyak pelancong yang terinfeksi keluar dari Indonesia. Mereka hanya belum cukup diuji," kata Mackay.

Sejumlah negara di Asia Tenggara pun telah mengambil kebijakan isolasi wilayah guna mengekang persebaran virus. Tam mengatakan Malaysia, Indonesia, dan Filipina menghadapi tantangan yang sangat spesifik karena populasi yang besar dan daerah tersebar luas serta fakta bahwa negara-negara ini memiliki populasi pekerja migran yang sangat besar.

"Dan sementara beberapa negara memang memiliki kapasitas untuk melakukan respons yang efektif, kita tidak dapat hanya mengandalkan kapasitas nasional masing-masing, karena epidemi di negara-negara lain terus menimbulkan risiko impor dan transmisi lokal. Ini berarti bahwa untuk memiliki respons yang efektif dan terkoordinasi, kita membutuhkan investasi yang jauh lebih besar dalam memperkuat sistem kesehatan di seluruh wilayah," ujar Tam.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: