Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Sawit, Parjan Bergelimang Duit!

Karena Sawit, Parjan Bergelimang Duit! Pekerja melansir Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Pekanbaru, Riau, Rabu (20/3/2019). Petani sawit mengaku dalam sepekan terakhir harga jual TBS kelapa sawit mengalami penurunan dari Rp 1.300 menjadi Rp 1.140 per kilogram. | Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman

Asa Parjan dan pekebun sawit pola PIR-Trans lainnya karena telah berhasil memiliki kebun yang baru ditanami sawit tidak berlangsung lama. Sawit yang baru ditanam ternyata menarik perhatian hewan liar seperti gajah dan babi hutan yang masih banyak berkeliaran di daerah tersebut.

Akibatnya, dari 2 hektare lahan yang telah ditanami 286 pohon sawit, hanya tersisa 65 pohon yang masih tegak. Pohon sawit yang telah rusak tersebut kemudian dilakukan penanaman ulang dengan cara disisip. Bahkan, Parjan bersama pihak perusahaan sampai tujuh kali melakukan penyisipan penanaman sawit yakni dari 1991 hingga 2001 akibat dirusak hewan liar yang berkeliaran.

Akibat kebun sawit yang kerap rusak sehingga berdampak terhadap pembayaran kredit pinjaman petani, Parjan yang saat itu menjabat sebagai ketua kerja antarkelompok ikut mendirikan KUD Karya Bersama sebagai wadah bernegosiasi dengan pihak perusahaan maupun pemberi kredit.

Baca Juga: Corona Bikin Industri Sawit Nasional Terombang-ambing

Namun seiring berjalannya waktu, berkat kesabaran, kegigihan, dan kerja keras, perlahan kebun sawit Parjan dan petani lainnya membuahkan hasil. Berawal dari hanya 2 hektare kebun sawit, kini kebun sawit yang dimiliki Parjan telah bertambah luas dengan enam orang pekerja yang membantu kegiatan pemeliharaan dan pemanenan kebun sawitnya.

Dalam satu kapling atau 2 hektare kebun sawit dapat menghasilkan 6 ton tandan buah segar (TBS) atau sekitar Rp2,5 juta per ha. Sedangkan KUD Karya Bersama yang ikut didirikannya, kini juga telah menjelma menjadi koperasi berprestasi hingga tingkat nasional dengan jumlah anggota lebih dari 500 orang dan memiliki aset sekitar Rp7,9 miliar. 

Tidak hanya itu, Parjan juga telah berhasil mengantarkan anaknya menempuh pendidikan di perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dua unit rumah lengkap dengan kendaraan roda empat juga sudah disiapkan Parjan untuk kedua anaknya. Satu hal yang pasti, semuanya bersumber dari usaha perkebunan kelapa sawit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: