Inggris Kucurkan Rp1,5 Triliun buat Sewa Pesawat Penjemput Warganya di Luar Negeri
Inggris akan mengucurkan USD93 juta (Rp1,5 triliun) untuk memulangnya warga negaranya di luar negeri dengan menyewa sejumlah pesawat.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab menyatakan sejumlah maskapai akan fleksibel dalam menawarkan rute-rute komersial yang memungkinkan.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Nyatakan Pandemi Corona Kondisi Darurat Baru Setelah PD II
Beberapa negara telah menutup ruang udara dan membatasi perjalanan untuk mengatasi penyebaran virus corona.
Maskapai easyJet pada Senin (30/3/2020) menghentikan operasional seluruh armadanya.
Puluhan ribu pelancong asal Inggris yang terlantar di luar negeri akan diterbangkan pulang dengan ketentuan baru yakni sejumlah maskapai termasuk British Airways, easyJet, Virgin, Jet2 dan Titan menawarkan pemesanan alternatif untuk rute-rute yang dibatalkan.
“Di mana penerbangan komersial tak lagi berjalan, pemerintah akan menyediakan dukungan keuangan yang diperlukan utnuk penerbangan sewaan khusus yang membawa warga Inggris kembali pulang,” ungkap Raab.
“Kami merancang dana 75 juta pound untuk mendukung penerbangan dan maskapai untuk membuat tarifnya turun dan terjangkau bagi mereka yang ingin kembali ke Inggris,” papar dia.
Dalam surat untuk maskapai, Raab dan Menteri Transportasi Grant Shapps menyatakan upaya repatriasi akan memprioritaskan warga yang paling rentan tapi penerbangan khusus itu bukan untuk para penumpang dengan gejala Covid-19 yang harus mengisolasi diri.
Penerbangan sewaan itu akan beroperasi dengan dana yang sebagian ditanggung para pembayar pajak, dengan tarif yang ditentukan oleh Kantor Luar Negeri (FCO). “Mereka yang tak dapat membayar tiket akan ditawari pinjaman darurat oleh FCO jika mereka kehabisan semua jalan lain,” ungkap pernyataan pemerintah Inggris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: