Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan HM Sampoerna Merosot Tapi Untung Naik, Kenapa?

Penjualan HM Sampoerna Merosot Tapi Untung Naik, Kenapa? Salah satu ilustrasi produk rokok. | Kredit Foto: Unsplash/Ander Burdain
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat jika pada tahun 2019 lalu perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp13,72 triliun dari laba Rp13,54 triliun tahun sebelumnya. 

 

Meski, penjualan bersih Rp106,05 triliun hingga periode 31 Desember 2019 turun 0,6% dari Rp106,74 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Di pasar lokal, penjualan untuk produk sigaret kretek mesin (SKM) naik 0,1% menjadi Rp 74,39 triliun, sementara sigaret putih mesin (SPM) tumbuh 1,5% menjadi Rp 11,07 triliun. 

 

Baca Juga: Wadidaw! Dua Bos Besar HM Sampoerna Hengkang, Nasib Saham HMSP. . . .

 

Sebaliknya, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) merosot 4,4% yoy menjadi Rp 19,69 triliun. Kemudian, penjualan ekspor HMSP hanya naik 0,05% yoy, dari Rp 408 miliar pada 2018 menjadi Rp 408,19 miliar. Bahkan penjualan produk lainnya anjlok 7,5% yoy menjadi Rp 490,21 miliar.  

 

Penurunan pada pos beban pokok penjualan perseroan dari Rp81,25 triliun menjadi Rp79,93 triliun membuat perseroan mengalami peningkatan laba bersih. 

 

Baca Juga: Kenaikan Cukai Rokok Makin Menyudutkan Kalangan Industri

 

Dimana, laba kotor naik menjadi Rp26,12 triliun dari laba kotor Rp25,49 triliun tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak naik jadi Rp18,26 triliun dari laba sebelum pajak Rp17,96 triliun tahun sebelumnya.

 

Adapun, jumlah aset perseroan mencapai Rp50,90 triliun hingga periode 31 Desember 2019 naik dari Rp46,60 triliun hingga 31 Desember 2018. Dengan total ekuitas Rp50,9 triliun dan liabilitas Rp12,72 triliun naik dari Rp8,79 triliun. 

 

Sekretaris perusahaan HMSP, Bambang Priambodo menuturkan bila kenaikan liabilitas perseroan di tahun 2019 sebesar 35,4% atau Rp4 triliun dikarenakan kenaikan utang cukai Rp2,8 triliun.

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: