Meskipun masih dirundung kabar buruk, namun peluang lampu hijau bagi industri sawit Indonesia masih terbuka lebar.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP Apkasindo) Gulat ME Manurung memperkirakan bahwa harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia masih akan terus menunjukkan tren positif.
Tidak hanya itu, harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani juga naik sekitar Rp100–Rp250 per kg dan tren ini diperkirakan akan terus terkatrol. Harga CPO dan TBS yang sempat melantai merupakan efek kejut atas lockdown yang dilakukan oleh Malaysia, China, dan India sejak Maret lalu.
Baca Juga: Suka Tidak Suka, Arti Sawit Itu Penting!
Akibat lockdown yang dilakukan oleh Malaysia, kebutuhan minyak sawit dunia kemudian hanya bergantung pada Indonesia dan sedikit dari Thailand.
Dengan kondisi ini, negara dan khususnya eksportir minyak sawit harus semakin jeli memanfaatkan potensi dan peluang yang ada.
Gulat mengatakan, "Lockdown beberapa negara tadi jadi peluang sekaligus tantangan bagi kita, negara penghasil CPO. Ini jadi pelajaran sangat penting bagi kita supaya tidak melulu bergantung pada negara importir. Kita perlu membuat strategi bagaimana caranya supaya serapan CPO dalam negeri meningkat. Mungkin bisa dengan mengolah CPO jadi bahan baku biodiesel, memperbanyak produk turunan CPO menjadi cadangan material atau lain sebagainya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti