Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalau Gak Paham Corona Mending Pak Luhut Diam Saja Lah

Kalau Gak Paham Corona Mending Pak Luhut Diam Saja Lah Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut virus Corona tak kuat dengan cuaca Indonesia dikritik.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai, pernyataan itu menunjukkan Luhut berbicara di luar tugas pokok dan fungsinya.

"Kalau kurang paham soal iklim ata Corona lebih baik kasih kesempatan kepada ahli yang menyampaikannya," tutur Jerry, Sabtu (4/4/2020).

Baca Juga: Ngataian Luhut Lebih Berbahaya dari Corona, Kemenko Marves Bakal Seret Faisal Basri ke Jalur Hukum?

Dia menyarankan, pejabat publik jika harus mengeluarkan kebijakan perlu dilakukan terlebih dahulu analisis dan kajian komprehensif. Sehingga, kebijakan hulu tak dibawa ke hilir begitu pun sebaliknya.

"Saya lebih setuju LBP getol mendonasikan bantuannya ke korban. Hentikan bicara untung besar tapi masyarakat buntung besar," tutur dia.

Baca Juga: Harap Pak Luhut Lapang Dada, Gerindra Saran Gak Perlu Seret Said Didu ke Polisi

Lebih lanjut Jerry menyatakan, pernyataan seorang menteri yang bilang Corona tak kuat dengan Indonesia harus dijelaskan berdasarkan penelitian dari mana. Sebab, pakar Harvard pun menyebut wabah Corona tak berpengaruh dalam iklim panas dan dingin.

"Masak muncul statement seperti itu. Berikan input kepada presiden yang tepat dan lugas," ucap Jerry.

Selain itu, Jerry meminta agar semua menteri atau pejabat terkait agar memberikan masukan kepada Presiden secara tepat dan benar. Termasuk, masukan diberikan berdasarkan tugas pokok yang diberikan.

"Menurut saya nyawa lebih bernilai dari investasi. Dokter yang meninggal tak dapat diukur dan dibeli dengan uang," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: