PT Pertamina Patra Niaga menyediakan makanan sehat melalui Food Truck untuk tenaga medis di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, Sabtu (4/4). Ini bagian dari upaya memberikan dukungan dan ucapan terima kasioh kepada para petugas medis yang berada di garda depan menghadapi Covid-19.
PT Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan MOR III PT Pertamina (Persero) memberikan seribu paket makanan secara berkala selama 3-4 hari ke depan. Paket bantuan diterima oleh Abbas ACT dengan harapan agar para tenaga medis dapat tetap menjaga kesehatan mereka dengan baik.
RS Pelni memiliki delapan bangsal yang merawat 90 orang pasien. "Jumlah petugas medis yang terjun langsung menangani pasien Covid-19 per hari kurang lebih 200 personil," kata Kepala Divisi Sumber Daya Manusia RS Pelni dr Laili Fathiyah.
Melihat besarnya tanggung jawab itu, Manager Corporate Communications & CSR PT Pertamina Patra Niaga Ayulia berharap para petugas medis bisa tetap menjaga diri dan kesehatan. Salah satu yang sangat dibutuhkan para petugas medis adalah makanan bergizi.
"Kami menyadari bahwa para tenaga medis memiliki peran sangat besar dalam perang melawan Covid-19 ini. Tentunya kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk membantu perjuangan mereka," kata Ayulia.
Ditambahkan, PT Pertamina Patra Niaga sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam program Pertamina Peduli siap berperan dalam gotong rotong nasional menghadapi Covid-19.
“Sebelumnya, kami juga sudah memberikan bantuan untuk masyarakat yang terdampak dan ikut menyosialisasikan kesadaran menghadapi Covid-19 in," kata Ayulia.
Laili mengatakan, pemberian bantuan makanan sehat ini mendukung stamina para petugas medis.
"Terima kasih bantuan buat petugas kami yang berdinas," katanya.
Dengan bantuan ini, mereka tak perlu repot-repot mencari makanan sehat di lingkungan rumah sakit, sehingga lebih menghemat waktu. Bantuan makanan ini diserahkan ke Bagian Gizi dan kemudian didistribusikan ke ruangan.
"Namun dikarenakan ruangan perawatan pasien Covid-19 itu masuk ke dalam zona merah, untuk itu ada ruangan antara. Mereka makan di dalam ruangan antara tersebut. Ini karena zona merah hanya boleh dimasuki orang-orang tertentu," kata Laili.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: