Perekonomian Indonesia diperkirakan masih terpuruk karena dampak virus corona atau Covid-19. Salah satu dampaknya membuat tekanan pada nilai tukar rupiah.
Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan paket stimulus fiskal senilai Rp405,1 triliun yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk melawan dampak negatif penyebaran pandemi Covid-19 terhadap perekonomian menjadi sentimen positif beberapa waktu lalu.
Namun, perkiraan terburuk dampak Covid 19 terhadap perekonomian juga menekan pergerakan pasar di antaranya rupiah.
"Perkiraan nilai tukar Rupiah terhadap USD dari RP17.500-Rp20.000. Inflasi 3,9%–5,1% minyak USD38-USD31 per barel dan perumbuhan ekonomi 2,3%-minus 0,4%," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Baca Juga: Rupiah Menguat Pelan-Pelan ke Posisi...
Meski demikian, nilai tukar rupiah dalam perdagangan kemarin mulai berangsur membaik. Pelaku pasar mulai merespons positif berbagai kebijakan dan stimulus yang sudah dikeluarkan pemerintah dalam memerangi Covid-19.
"Saya kira kepercayaan pelaku pasar domestik dan asing sudah membaik pasca-press conference KKSK beberapa hari yang lalu," kata Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto.
Apa yang dilakukan pemerintah itu dinilai memberikan kejelasan arah kebijakan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 di satu sisi dan strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan di sisi lain melalui Perppu dan sejumlah kebijakan stimulus dari Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS.
"Saya yakin dengan policy guidance yang clear akan memperoleh support dari pelaku perbankan, keuangan dan sektor riil yang berujung pada kembalinya investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik," jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: