Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada! Interpol Laporkan Kejahatan Ini Marak Terjadi saat Pandemi Corona

Waspada! Interpol Laporkan Kejahatan Ini Marak Terjadi saat Pandemi Corona Kredit Foto: Antara/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool

Namun saat jumpa pers baru-baru ini, Presiden Trump menyatakan soal obat anti malaria: “Apa ruginya? Minum saja obat itu."

Saat permintaan melonjak, BBC menemukan sejumlah besar chloroquine palsu diedarkan di Republik Demokratik Kongo dan Kamerun.

Biasanya obat itu dijual seharga US$40 untuk 1.000 tablet, tapi kini apotik di Kongo menjualnya seharga US$250.

Obat itu dijual dengan label diproduksi di Belgia oleh `Brown and Burk Pharmaceutical limited`.

Kami mengontak `Brown and Burk`, sebuah perusahaan obat yang terdaftar di Inggris, dan mereka mengatakan "tak berurusan dengan obat tersebut. Kami tidak membuatnya. Obat-obatan itu palsu."

Dengan terus berlanjutnya pandemi, Profesor Paul Newton, seorang ahli obat palsu di University of Oxford, mengingatkan peredaran obat palsu dan berbahaya hanya bisa terus meningkat apabila berbagai negara di dunia tidak bersatu melawannya.

"Kita menghadapi bahaya pandemi paralel,“ katanya,  “virus dan obat-obatan palsu berbahaya”.

“Kecuali apabila kita semua memastikan adanya langkah global terpadu. Jika tidak,kita akan kehilangan keunggulan dari obat-obatan modern".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: