9. Telemedicine dan Farmasi
Ketika wabah mendera, konsumen lebih serius menjaga kesehatan dan higienitas makanan. Di saat wabah Covid-19, konsumen Indonesia 44% lebih sering mengonsumsi health product, 37% lebih sering mengonsumsi vitamin drink, dan 37% lebih sering mengonsumsi jamu.
Kebijakan physical distancing menyebabkan adopsi layanan telemedicine berlangsung cepat. Halodoc dan Alodokter menikmati first-mover advantages yang berpotensi menjadi the next unicorn Indonesia.
"Bencana Covid-19 memaksa konsumen mencoba dan bereksperimen menggunakan layanan telemedicine. Ketika mereka mendapatkan user experience yang baik (convenient, cost/time eficient, friendly customer service), maka telemedicine akan diterima luas dengan pasar yang amat besar. Telemedicine menjadi cara baru berobat dan membeli obat," katanya.
10. Cleaning Services
Perhatian terbesar keluarga-keluarga Indonesia di masa wabah adalah kesehatan dan keamanan diri dan keluarga (McKinsey, 2020). Karena itu, bisnis cleaning service langsung meroket. Wabah Covid-19 telah mengubah layanan ini menjadi salah satu kebutuhan utama keluarga karena meningkatnya perhatian terhadap kesehatan.
"Data Nielsen juga menunjukkan praktis semua produk kategori hygiene-related mengalami peningkatan permintaan yang fantastis. GoClean, salah satu pionir penyedia jasa pembersih online, mendapatkan first-entrant advantage. Bisa dipastikan startup baru bakal menyusul untuk memperebutkan kue pasar yang tiba-tiba membengkak," ujar Yuswo.
Tak hanya selama krisis Covid-19, setelahnya gaya hidup baru yang bersih dan higienis akan permanen mengubah perilaku konsumen. Kenapa? Karena ancaman Covid-19 dan virus-virus sejenis setelahnya akan terus mengintai. Cleaning service akan menjadi the big business, with big players, and big competitions.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: