Presiden Joko Widodo mengungkapkan target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi tajam. Hal ini makin menegaskan berbagai proyeksi yang disampaikan berbagai lembaga internasional di mana ekonomi global 2020 akan memasuki periode resesi.
"Akan tetapi, ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain pun mengalami hal yang sama. Hitung-hitungan terakhir bisa tumbuh negatif -2,8%. Artinya, tertarik sampai dalam," kata Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Setelah Pandemi Berakhir, Krisis Ekonomi Akan Cepat Pulih
Melihat kondisi itu, Jokowi mengatakan bahwa seluruh pihak harus mengantisipasi dan mempersiapkan langkah dengan berbagai skenario. "Kita tidak boleh pesimis. Kita harus bekerja keras dalam upaya pemulihan baik kesehatan maupun enonomi dan kita bisa melewati situasi ini," ucap Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada bawahannya untuk menghitung potensi dan peluang ekonomi di 2021. "Betul-betul tolong dihitung potensi, peluang, dan berbagai risiko baik domestik maupun global. Saya ingatkan kita harus tetap fokus pada misi besar reformasi struktural yang harus tetap berjalan," tegasnya.
Sementara itu, organisasi perdagangan dunia (WTO) menyatakan, perdagangan dunia diperkirakan turun antara 13% dan 32% pada tahun 2020. Hal ini didorong pandemi Covid- 19 yang mengganggu aktivitas ekonomi normal dan kehidupan di seluruh dunia.
"Kami memproyeksikan perdagangan tahun 2020 akan turun tajam di setiap wilayah dunia dan di semua sektor ekonomi," kata Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevedo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum