Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beri Bantuan Rp500 Juta ke RSUP dr Kariadi Semarang, Hellofit Ingin Tenaga Medis Terlindungi

Beri Bantuan Rp500 Juta ke RSUP dr Kariadi Semarang, Hellofit Ingin Tenaga Medis Terlindungi Kredit Foto: Hellofit
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minimnya persediaan APD dan kebutuhan medis lainnya di rumah sakit menjadi keprihatinan Hellofit. Startup kesehatan ini tergerak untuk berpartisipasi dan terjun langsung memberi bantuan.

Bantuan diberikan oleh Vincent Geraldi (27) selaku Founder dan CEO Hellofit kepada Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang, dr Agus Suryanto, Sp. PD, KP, MARS, dan Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum, drg. Sri Yuniarti Rahayu, Sp PD-KP, MARS pada Selasa, 14 April 2020.

Baca Juga: CBF Serahkan Bantuan APD pada Rumah Sakit

Hellofit memberikan donasi berupa 1.000 masker N95, 300 set baju APD (alat pelindung diri), 2.000 pasang sarung tangan steril, 5.000 masker kain, 1.000 botol dan 48 galon hand sanitizer, 300 kacamata pelindung, dan 200 face shield senilai total Rp500 juta.

"Saya amat tersentuh melihat adanya kekurangan alat perlindungan tenaga medis di berbagai rumah sakit. Tenaga medis inilah yang berjuang keras merawat dan mengobati pasien Covid-19. Namun, sudah banyak korban jatuh dari kalangan dokter maupun tenaga medis lantaran tertular dari pasien. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk para tenaga medis kita yang berjuang di garda terdepan," ungkap Vincent.

Selain itu, Vincent tergerak membantu RSUP dr Kariadi ini karena dia lahir di Semarang. "Saya lahir dan besar di Semarang. Ini menjadi panggilan bagi diri saya untuk segera membantu dan turun tangan langsung memberikan bantuan ke  tenaga medis di kota ini." 

Selain untuk tenaga medis, Hellofit juga menyerahkan masker kain yang ditujukan untuk kalangan umum. Vincent mengatakan, "Saya menjaga kalau ada pasien yang datang ke rumah sakit tanpa masker, masker kain ini bisa digunakan," katanya.

Dalam kesempatan itu, dr Agus Suryanto menyampaikan, "RSUP dr Kariadi merupakan salah satu rumah sakit rujukan pelayanan Covid-19. Kami segenap civitas hospitalia rumah sakit selalu siap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Melalui Tim Covid-19 yang terbentuk, kami bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Tengah bahu-membahu mengatasi persoalan ini."

dr Agus mengakui, kendala terberat bagi RSUP dr Kariadi dalam penanganan Covid-19 salah satunya adalah kelangkaan APD (alat pelindung diri). Bagi tenaga medis, keperawatan dan profesional yang tergabung dalam Tim Covid, APD yang memenuhi standar mutlak diperlukan.

"Pada kesempatan ini kami sangat berterima kasih kepada seorang pemuda asli Semarang, Vincent Geraldi, yang membantu menyediakan APD bagi Tim Covid kami. Saya atas nama pribadi dan institusi ini memberikan apresiasi," tambahnya lagi.

Lanjut dr Agus, APD amat diperlukan dan merupakan tameng bagi tenaga medis rumah sakit. Sebab, apabila tidak mengunakan APD yang telah ditetapkan oleh WHO, Kemenkes, dan dijadikan rujukan oleh Komite PPI, akan berbahaya bagi para pemberi layanan Covid-19. Melalui rekomendasi dari Komite PPI, pihaknya juga telah telah menetapkan zona-zona berikut kriteria APD yang wajib digunakan bagi seluruh civitas hospitalia.

"Kami dari jajaran manajemen berkewajiban  memenuhi kebutuhan tersebut, tapi tetap saja ada kekurangan. Sekali lagi terima kasih, bantuan APD yang kami terima sangat berarti dan semoga memberikan berkah bagi Vincent, para tenaga medis, keperawatan, dan lain-lain serta masyarakat yang terus berjuang melawan Covid-19 ini," kata dr Agus.

dr Agus juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti kebijakan pemerintah. Patuh untuk tetap tinggal di rumah, jaga jarak, gunakan masker ketika harus ke luar rumah, pastikan selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta hidup sehat.

Hellofit, membangun literasi kesehatan

Vincent menilai banyaknya peristiwa tidak mengenakkan yang terjadi akhir-akhir ini karena rendahnya literasi kesehatan. Hal inilah yang mendorong Vincent untuk membangun startup kesehatan Hellofit. Vincent juga ingin agar semua orang punya akses yang memadai terhadap kesehatan.

"Belum lagi kondisi di Indonesia kekurangan dokter, menjadikan tidak semua masyarakat mempunyai akses ke dokter. Inilah yang menjadi latar belakang saya membuat aplikasi kesehatan Hellofit. Kesehatan, bagi saya, merupakan hal utama bagi setiap orang. Tak ada artinya memiliki banyak uang atau harta, tetapi kondisi tidak sehat," tambahnya.

Hellofit merupakan aplikasi kesehatan yang memberikan layanan konsultasi kesehatan dari para profesional ke masyarakat tanpa berbayar. Hellofit diluncurkan pada Jumat, 10 April 2020 di Solo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: