Ekonom senior, Rizal Ramli, mengapresiasi kejujuran Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal terkoreksi tajam akibat pandemi Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan nama virus Corona.
"Awal yang bagus Pak. Akui masalah, jujur terhadap fakta-fakta adalah awal yang penting," ujar Rizal Ramli melalui akun Twitternya @RamliRizal, di Jakarta, yang diunggah pada Selasa (14/4/2020).
Yang penting dilakukan selanjutnya, menurut mantan anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu, adalah mengubah strategi dan kebijakan yang ada sehingga responsif dengan situasi yang ada.
Baca Juga: Kelakuan Stafsus Jokowi sampai ke Telinga Rizal Ramli: Payah Abis, Belajar dari Siapa Ya?
"Strategi dan kebijakan harus berubah, kalau ndak makin ambyar," tutur Rizal Ramli.
Karena, menurut Menko Ekuin era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu, sebelum adanya pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia memang sudah tidak bagus lantaran tim ekonomi pemerintah selalu menggunakan cara yang konvensional dan terbukti gagal di negara lain, seperti di Yunani dan beberapa negara di latin Amerika.
"Strategi lama harus ditinggalkan. Neoliberalism dan austerity policy (pengetatan anggaran), yang selama enam tahun pemerintah Jokowi gagal untuk mengangkat ekonomi tumbuh di atas 6 persen per tahun, harus segera ditinggalkan. Strategi ekonomi neoliberalisme itu hanya menggandalkan utang jor-joran tanpa menciptakan nilai tambah," kata Rizal Ramli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: