Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan penuhnya kereta rel listrik (KRL) dengan tujuan ke Jakarta diakibatkan kantor-kantor tidak patuh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, kantor-kantor itu tidak mematuhi anjuran supaya pegawai mereka bekerja dari rumah.
"KRL tetap penuh, kendaraan umum tetap penuh karena perusahaannya tetap beroperasi. Selama perusahaan tetap beroperasi maka kendaraan umum juga akan penuh," ujar Anies di Markas Pusat PMI, Jakarta, Rabu, 15 April 2020.
Baca Juga: Gegara PSBB Warga Kehilangan Pekerjaan, Jawab Anies: Hilang Nyawa Tak Bisa Kembali
Anies mengungkapkan, saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan sanksi tertinggi yaitu pencabutan izin usaha, jika kantor-kantor itu tidak mematuhi PSBB. Peringatan sudah dilayangkan, dan kantor-kantor diharapkan segera patuh jika tidak ingin izin usaha mereka dicabut.
"Kita akan berikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan yang tetap beroperasi di saat PSBB ini dilaksanakan," ujar Anies.
Anies mengemukakan, Pemprov DKI menerapkan PSBB dengan tujuan melindungi masyarakat. Anies ingin kantor-kantor di Jakarta patuh atas aturan sehingga usai wabah corona berakhir, aktivitas bisnis kantor-kantor itu bisa dipulihkan lagi.
"Saya perlu tegaskan di sini karena ini adalah soal melindungi seluruh warga, melindungi masyarakat kita. Ini bukan kepentingan pemerintah. Ini bukan kepentingan swasta. Ini melindungi kepentingan setiap warga negara," ujar Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: