Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Cuma dari Perusahaan John Riady, Siloam Hospitals Juga Disuntik Puluhan Miliar Rupiah oleh. . .

Gak Cuma dari Perusahaan John Riady, Siloam Hospitals Juga Disuntik Puluhan Miliar Rupiah oleh. . . Kredit Foto: Siloam
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menyatakan bahwa PT Megapratama Karya Persada (MPKP) yang merupakan pemegang saham pengendali SILO kembali meningkatkan porsi kepemilikan saham perusahaan sebesar 4,31%. Porsi tersebut setara dengan pembelian 70 juta saham SILO yang dilakukan melalui tiga transaksi. 

Baca Juga: Ini Sih Mati Satu Tumbuh Seribu: Jual First REIT Rp850 M, Lippo Karawaci Kuasai 2 Emiten Sekaligus!

Baca Juga: Kiprah Leonardus Salim: Presdir Gunung Raja Paksi yang Berhenti Menjabat Walau Masih Seumur Jagung!

Ketiga transaksi itu dilakukan pada April 2020. Transaksi pertama sekaligus menjadi yang terbesar ialah pada 2 April 2020 dengan volume pembelian 45 juta saham dengan harga Rp6.850 per saham atau setara dengan Rp30,82 miliar. 

Transaksi berikutnya dilakukan pada 7 April 2020 dengan volume 13 juta saham seharga Rp3.850 per saham atau setara dengan Rp5 miliar. Kemudian, pada 15 April 2020, MPKP kembali membeli 12 juta saham SILO seharga Rp3.850 per saham atau setara dengan Rp4,62 miliar.  Jika dikalkulasikan, total dana yang disuntikkan MPKP ke SILO mencapai Rp40,44 miliar.

Baca Juga: Dua RS Siloam Tampung Pasien Corona, Saham SILO Dijauhi Investor

Sekretaris SILO, Indra Hertanto, menyebut bahwa pembelian saham-saham tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan investasi pada anak perusahaan MPKP dengan status kepemilikan langsung. Perlu diketahui juga, pada Februari 2020 lalu, perusahaan milik John Riady, yakni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) juga baru saja meningkatkan porsi kepemilikan saham SILO.

Sejumlah 70 juta saham SILO dibeli LPKR dengan harga rata-rata Rp5.779 per saham. Dengan begitu, kepemilikan saham LPKR dalam SILO meningkat dari 4,3% menjadi 55,4%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: