Ada Foto-foto Lab Wuhan Simpan 1.500 Virus Termasuk Covid-19, Tuduhan AS Bukan Bualan?
Para pejabat intelijen AS dan Inggris mencurigai para ilmuwan yang ceroboh di Institut Virologi Wuhan secara tidak sengaja menyebarkan pembunuh itu selama tes coronavirus berisiko pada kelelawar.
Pada Januari 2018, Kedutaan Besar AS di Beijing mengirim dua peringatan resmi kembali ke Washington menyoroti tindakan keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Wuhan di mana para ilmuwan melakukan penelitian berbahaya terhadap virus corona dari kelelawar, The Washington Post melaporkan.
Surat kabar China Daily mengungkap kalau lab Wuhan memang telah melakukan eksperimen virus corona pada kelelawar yang ditangkap lebih dari 1.000 mil jauhnya dari Yunnan.
Baca Juga: Vaksin Corona Segera Bisa Digunakan Tahun Ini, Bulan...
Dan kabar yang mencengangkan berikutnya adalah, penelitian itu rupanya didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan dana hibah sekira US$3,7 juta. Ini sesuai dengan penjelasan Anggota Kongres AS, Matt Gaetz.
Setidaknya, sekuensing genom Covid-19 disebut-sebut telah dilacak ada pada kelelawar yang ditemukan di gua.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo hingga kini meminta agar Beijing blak-blakan apakah virus itu bocor dari lab Wuhan.
Pompeo mengatakan bahwa salah satu cara terbaik yang dapat ditemukan Tiongkok untuk bekerja sama adalah membiarkan dunia memasuki China, dan membiarkan para ilmuwan dunia tahu persis bagaimana peristiwa ini bisa terjadi, termasuk bagaimana virus ini mulai menyebar.
Kecurigaan AS dengan China belakangan makin meningkat setelah Washington Post melaporkan bahwa para diplomat AS di Beijing telah menulis kabel informasi tentang laboratorium Wuhan pada 2018, dan memperingatkan Departemen Luar Negeri mereka bahwa pekerjaan lab Wuhan tentang virus corona pada kelelawar memiliki potensi pandemi seperti SARS.
Sumber-sumber intelijen AS kala itu juga mengatakan bahwa tak lama setelah wabah virus corona dimulai, para pejabat di lab Wuhan kemudian menghancurkan sampel virus, menghapus laporan awal dan mendukung surat-surat akademis–dan kemudian mencoba untuk menyalahkan pasar basah Wuhan, tempat binatang liar dijual untuk konsumsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: