Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Replanting Sawit, Petani Tetap Berduit!

Meski Replanting Sawit, Petani Tetap Berduit! Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Black campaign terkait isu lingkungan yang disuarakan oleh LSM antisawit dalam satu dekade terakhir terus melukai industri kelapa sawit dunia, khususnya Indonesia. Ekspansi perkebunan kelapa sawit dijadikan sebagai 'kambing hitam' penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan dan deforestasi global.

Black campaign tersebut berhasil menarik simpati konsumen dunia hingga menimbulkan berbagai gerakan boikot produk sawit dan merusak citra industri sawit Indonesia.

Di sisi lain, masyarakat dunia akan semakin bergantung terhadap minyak sawit, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun energi. Diperkirakan permintaan minyak sawit dunia pada 2050 mencapai mencapai 156 juta ton.

Baca Juga: Mujur Tak Boleh Diraih, Malang Tak Boleh Ditolak: Harga CPO Terperosok ke Lantai Dasar

Mengutip Palm Oil Indonesia, untuk memenuhi besarnya kebutuhan minyak sawit dunia, Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit dunia harus meningkatkan produksinya.

Namun, peningkatan produksi minyak sawit yang dihasilkan Indonesia tidak lagi dihasilkan melalui ekstensifikasi atau perluasan luas areal kebun sawit. Hal ini dilakukan untuk menghindari penggunaan lahan yang berasal dari hutan (deforestasi), implementasi kebijakan moratorium, dan keterbatasan lahan.

Selain ekstensifikasi, peningkatan produksi minyak sawit juga dapat dilakukan melalui intensifikasi atau peningkatan produktivitas pada perkebunan sawit yang dapat dilakukan dengan kultur teknis dan peremajaan (replanting).

Kultur teknis atau perbaikan Good Agricultural Practices (GAP) dilakukan pada kebun sawit yang masih berada dalam umur ekonomi. Sementara itu, replanting dilakukan dengan cara mengganti tanaman sawit yang sudah tidak produktif atau ekonomis lagi (>25 tahun) atau produktivitas yang rendah (

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: