Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selamatkan Petani Jagung dari Ijon, Mentan SYL: KUR Solusinya

Selamatkan Petani Jagung dari Ijon, Mentan SYL: KUR Solusinya Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi Kabupaten Jenoponto, salah satu sentra produksi Jagung dan padi di Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020).

Dalam kunjungannya, Mentan SYL menyampaikan pentingnya kerja sama dan kebersamaan dalam membangun pertanian terlebih di masa pandemi global Covid-19.

"Saya mengajak Kepolisian dan Satgas Pangannya, Bulog, pelaku usaha, TNI. Ini panggilan negara. Kita pastikan kebutuhan pangan masyarakat aman. Bantu negara ini ya, " kata SYL saat diterima Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar.

Pertanian, menurut Mentan SYL, dalam situasi dan kondisi seperti ini tidak boleh berhenti.

Baca Juga: Wujudkan SDM Berkualitas, Kementan Ingin Percepat Studi Peserta Tugas Belajar

"Kegiatan produksi dan distribusi harus jalan. Saya minta, Kepolisian kawal angkutan yang membawa bahan pangan," ujarnya. 

Mentan SYL bersama Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar juga melakukan panen padi di  Desa Kalumpangloe, Dusun Palippri, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jenoponto.

Dalam sambutannya, Bupati Iksan melaporkan bahwa ada 26 ribu hektare sawah di Kabupaten Jenoponto dengan produktivitas 5-6 ton per hektare, dan 36 ribu hektare jagung dengan produktivitas 7,8 ton per hektare.

"Tapi saya sampaikan sedikit kendala Pak Menteri. Untuk komoditas jagung, sebagian petani menjual hasilnya ke daerah lain dikarenakan ada selisih harga. Kadar air jagung petani di sini mencapai 30 persen, harganya Rp1.700 per kg. Sementara di tempat lain, Rp1.800 per kg, " ungkap Iksan.

Hal ini, menurut Iksan, terjadi karena petani terjebak dalam praktik ijon. Selain itu, kadar air jagung yang diinginkan para pengepul adalah 7 persen, sementara petani tidak melakukan perlakuan pascapanen sehingga hasil panen langsung dijual dengan kadar air mencapai 30 persen. 

Menanggapi hal tersebut, Mentn SYL yang juga mantan Gubernur Sulsel memberikan saran untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

"Ada KUR pertanian sebesar Rp50 triliun. Manfaatkan itu. Kalau ada ijon atau tengkulak, saya minta dinas pertanian koordinasi dengan Dirjen PSP, gulirkan KUR di sini," ujar SYL.

Baca Juga: Semangat Penangkar Benih Jagung Sulut Siap Dukung Gratieks Kementan

Kehadiran KUR, menurut SYL, adalah salah satu upaya negara untuk memastikan kesejahteraan bagi para petani di seluruh Indonesia dan membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

"Jangan perantara untungnya jauh lebih banyak dari petani. Tidak ada itu ongkos menginjak rem, ingat itu. Jangan beli jagung dari petani Rp1.700, sesuai HPP-lah.  Harga beli itu Rp3.150. Jangan beli di bawah HPP, " kata SYL.

Oleh karena itu, menurutnya, harus ada proses pengolahan, penjemuran sehingga kualitas jagung baik sehingga harga lebih tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: