Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantah Menlu Australia Soal Transparansi Corona, China: Pernyataanya Tanpa Dasar Faktual

Bantah Menlu Australia Soal Transparansi Corona, China: Pernyataanya Tanpa Dasar Faktual Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah China menolak pernyataan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, yang menyebutnya tak transparan dalam menangani pandemi Covid-19. Menurutnya, komentar Payne sepenuhnya tanpa dasar faktual.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menilai, mempertanyakan transparansi negaranya dalam menangani wabah Covid-19 menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pengorbanan rakyatnya.

Baca Juga: Astaga! Vlogger Perempuan Asal China Berani Banget Sebut Virus Corona Dibawa dari AS

"China mengungkapkan keprihatinan yang mendalam dan tentangan tegas terhadap hal ini," ujarnya pada Senin (20/4/2020).

Pada Minggu (19/4/2020) lalu, Payne menyerukan penyelidikan internasional untuk mengungkap asal-usul virus corona baru SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 dan cara penyebarannya. Dia menilai China belum transparan dalam menginformasikan hal tersebut. Payne menyebut kekhawatirannya tentang transparansi China berada pada titik yang sangat tinggi.

"Masalah-masalah seputar virus corona adalah masalah untuk tinjauan independen dan saya pikir penting bagi kita untuk melakukan itu. Faktanya, Australia akan benar-benar bersikeras dalam hal itu," kata Payne saat diwawancara stasiun televisi ABC.

Oleh sebab itu, Payne menghendaki adanya penyelidikan internasional. "Kepercayaan saya pada China didasarkan pada jangka panjang. Kekhawatiran saya adalah tentang transparansi dan memastikan bahwa kami dapat terlibat secara terbuka," ujarnya.

Seruan Australia untuk menyelidiki asal-usul virus corona terjadi saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus meningkatkan tekanan kepada China. Trump menuding Beijing kurang transparan dalam menginformasikan tentang wabah Covid-19.

"Pandemi ini harusnya bisa dihentikan di China sebelum bermula, tapi ini tak dihentikan. Kini seluruh dunia menderita akibat pandemi ini," kata Trump kepada awak media di Gedung Putih pada Sabtu (18/4/2020).

Dia menilai, China harus mendapat konsekuensi. "Jika itu kesalahan, itu memang kesalahan. Jika mereka sebenarnya tahu harus bertanggung jawab, mestinya ada konsekuensinya," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: