Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Mau Jemawa, Hong Kong Perpanjang Karantina Wilayah Meski Tak Ada Kasus Baru Sejak Maret

Gak Mau Jemawa, Hong Kong Perpanjang Karantina Wilayah Meski Tak Ada Kasus Baru Sejak Maret Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Pemimpin Carrie Lam Hong Kong memperpanjang aturan pembatasan sosial selama 14 hari, untuk membendung penyebaran virus corona.

 

Perpanjangan itu terjadi ketika pemerintah Australia, Jerman dan Amerika Serikat secara bertahap melonggarkan pembatasan atau mempertimbangkan untuk melakukannya.

Baca Juga: Pakar Mikrobiologi Hong Kong Bilang Pandemi Corona Tak Berakhir Tahun Ini karena...

Hong Kong pada Senin, 20 April mencatat tidak ada kasus virus corona untuk pertama kali sejak awal Maret. Saat ini kasus infeksi di kota yang dikuasai China itu sebanyak 1.025 infeksi dan empat kematian.

 

Hong Kong melarang pertemuan publik lebih dari empat orang selama 14 hari sejak 29 Maret dan kemudian memperpanjang pembatasan itu hingga 23 April.

Pusat permainan, gimnasium, bioskop dan tempat hiburan lainnya juga ditutup dan kedatangan penumpan pesawat ditangguhkan tanpa batas waktu.

"Ini memang tindakan penyeimbangan yang sangat sulit," kata Lam mengutip Reuters, Selasa (21/4/2020).

"Untuk memastikan semua keberhasilan yang telah dicapai Hong Kong selama beberapa bulan terakhir tidak akan sia-sia adalah dengan memperpanjang langkah-langkah jarak sosial ini selama 14 hari," lanjut dia.

Hotel jadi pusat karantina

Sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada SCMP bahwa Regal Oriental Hotel, di Kota Kowloon, dijadikan pusat karantina bagi para penduduk yang kembali ke Hong Kong dari luar negeri.

Pihak berwenang menempatkan para pendatang di karantina sembari hasil tes sebelum mengirim mereka pulang untuk isolasi lebih lanjut.

Banyak tamu hotel terpaksa meninggalkan kamar mereka setelah pemberitahuan cepat pada Minggu, 19 April malam bahwa Regal Oriental Hotel akan digunakan sebagai fasilitas karantina.

Para tamu dipindahkan ke hotel lain di Tsim Sha Tsui, menurut anggota karyawan hotel.

Ken Choi Shik-chung, yang telah memesan ke hotel selama beberapa bulan ke depan, mengatakan bahwa dia disuruh mempertimbangkan kembali masa tinggalnya.

"Kami ditawari untuk pindah ke hotel lain di bawah grup hotel yang sama atau membatalkan pesanan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: