Di Tengah Masalah Keamanan, Pengguna Zoom Tetap Bertambah Pesat
Aplikasi video conference Zoom mengalami pertumbuhan basis pengguna aplikasi konferensi video sebanyak 50% menjadi 300 juta dalam tiga minggu terakhir.
Kendati begitu, perusahaan berjuang untuk memadamkan reaksi di sekitar keamanan dan keselamatan yang telah melihat sejumlah pemerintah dan perusahaan melarang aplikasi tersebut.
Baca Juga: Lawan Dominasi Zoom, WhatsApp Buat Dobrakan Baru
Dilansir dari Reuters (23/4/2020), Chief Executive Eric Yuan memberikan angka pada hari Rabu dalam pembaruan pada rencana keamanan platform 90 hari, sementara juga menguraikan peluncuran versi baru aplikasi minggu depan dengan lebih banyak fitur enkripsi.
Saham Zoom ditutup naik hampir 5% di New York dan pada US$150,25. Sekarang kembali mendekati puncak mendekati hit US$160 bulan lalu sebelum baris keamanan meletus.
Zoom sendiri sudah masuk daftar aplikasi yang tidak diziinkan untuk digunakan dalam perusahaan. Sebelumnya, Google dan Tesla melarang penggunaan Zoom di kantor dengan alasan keamanan.
Zoom telah menunjuk mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos dan sejumlah pakar lain untuk mengurangi kekhawatiran ini dan para peneliti keamanan mengatakan pihaknya telah menanggapi dengan kuat masalah tersebut.
Para peneliti mengatakan insiden "Zoombombing", di mana tamu yang tidak diundang masuk dalam video conference, disebabkan oleh pilihan sederhana yang dibuat oleh jutaan pengguna baru aplikasi dan bahwa perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang masuk akal termasuk memberi host kemampuan untuk mengunci rapat dan membatasi peserta yang hadir bisa lakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: