Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Renminbi Digital Sudah Mulai Beredar Pertengahan Tahun Depan?

Wow! Renminbi Digital Sudah Mulai Beredar Pertengahan Tahun Depan? Kredit Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah China untuk segera memiliki mata uang digitalnya sendiri sepertinya benar-benar tinggal menunggu waktu. Pertengahan bulan lalu, harian South China Morning Post secara mengejutkan merilis tampilan baru Renminbi dalam bentuk digital.

Meski bukan merupakan statement resmi dari People Bank of China (PBOC/bank sentral China), rilis tersebut tetap memancing kehebohan di seluruh dunia. Pasalnya bila informasi tersebut benar, dapat dipastikan China menjadi negara pertama di dunia yang memiliki mata uang digital resminya sendiri. Pun, yang menarik, sejauh ini belum ada bantahan apa pun terkait "bocoran" yang disampaikan oleh harian South China Morning Post tersebut.

Baca Juga: Hacker Vietnam Coba Bobol Data Kesehatan China, Tak Percaya Sama Tetangga?

Tak lama berselang dari informasi di atas, muncul juga kabar bahwa Pemerintah China sudah akan mulai membayar gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS)-nya menggunakan renminbi digital. Untuk tahap awal, pembayaran via renminbi digital digunakan untuk setengah dari tunjangan transportasi yang diterima oleh PNS. Tak tanggung-tanggung, Mei depan sedikitnya empat kota, yaitu Suzhou, Senzhen, Xiong New District, dan Chengdu telah ditunjuk sebagai lokasi percontohan (pilot project) yang pada tahap selanjutnya bakal diikuti oleh wilayah-wilayah lain.

Terbaru, seolah melengkapi serangkaian informasi tadi, seorang sumber internal PBoC yang enggan menyebutkan identitasnya menyatakan bahwa nantinya renminbi digital akan secara resmi diperkenalkan kepada publik dunia pada Olimpiade Musim Dingin tahun 2022 mendatang. Artinya, proses distribusi ke masyarakat diperkirakan tidak akan lebih lama dari pertengahan tahun 2021 sehingga saat momen Olimpiade Musim Dingin tiba seluruh mata uang yang beredar di masyarakat China tidak lagi menggunakan uang fiat, melainkan sepenuhnya sudah menggunakan renminbi digital.

"Pelaksanaan resminya pada tanggal 4 hingga 20 Februari, bertepatan saat Olimpiade Musim Dingin yang akan datang, di Beijing dan Hebei yang memang lokasinya berdekatan," ujar sumber tersebut kepada media.

Meski telah mulai dieksplorasi sejak tahun 2014, keberadaan renminbi digital baru kembali mencuat ke publik pasca Facebook pada Juni 2019 lalu mengumumkan bakal menerbitkan mata uang digital miliknya yang diberi nama Libra. Sejak saat itu, China terlihat benar-benar "tancap gas" untuk mematangkan konsep uang digital miliknya.

Salah satu alasan yang membuat China getol dalam mengembangkan renminbi digital adalah potensi pengiritan biaya penerbitan mata uang yang sangat signifikan serta membuat transaksi menjadi lebih nyaman. Tak hanya itu, mata uang digital diyakini menjadi jawaban atas makin canggihnya metode dan modus pencucian uang yang dilakukan saat ini sehingga kerap kali tak terendus dan lolos dari tindakan hukum.

Dengan seluruh transaksi dilakukan secara digital, praktik pencucian uang lebih bisa dilacak dengan mudah tanpa harus menghabiskan effort berlebihan secafa fisik di lapangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: