WHO Galau Kala Ditanya dari Hewan Apa Virus Corona Muncul, Jawabannya Malah...
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku bersama dengan mitra-mitranya terus menyelidiki asal binatang dari Covid-19. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan.
Ryan menuturkan, sangat penting untuk memahami hewan yang merupakan asal dari penyakit ini. Menurutnya, "penghalang" hewan-manusia telah dilanggar satu kali dan itu dapat dilanggar lagi.
Baca Juga: Didesak Turun Takhta, Bos WHO Kasih Peringatan Tegas: Jangan Salah...
"Kita perlu memahami dari mana datangnya, apa faktor-faktornya, yang telah mengarah pada itu, dan bagaimana mereka dapat dicegah di masa depan," ucapnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (23/4/2020).
"Kami tentu saja menawarkan bantuan itu kepada pemerintah China, tetapi juga bekerja sangat erat dengan rekan-rekan kami di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE)," sambungnya.
Dia mengatakan, WHO memiliki tim yang bekerja secara khusus pada isu-isu yang sangat dekat dengan OIE dan FAO dan WHO akan senang bekerja dengan mitra internasional untuk melakukan penyelidikan yang sangat baik di sekitar asal-usul hewan dan untuk benar-benar memahami semua faktor yang terkait dengan itu.
Ryan juga berkomentar tentang kemungkinan pelonggaran atau pengangkatan pengucian wilayah. Dia memperingatkan bahwa segala upaya semacam ini harus dilakukan dalam kombinasi dengan strategi penggantian untuk meningkatkan sistem kesehatan suatu negara.
"Bahayanya meringankan apa yang disebut penguncian ini tanpa strategi penggantian. Itu bahaya sesungguhnya dan selalu ada bahaya, bahkan dengan strategi penggantian, bahwa akan ada wabah. Mereka dapat dikelola, saya percaya, tetapi keluar dari penguncian tanpa strategi kesehatan masyarakat yang kuat dan strategi yang kuat untuk memperkuat sistem kesehatan Anda akan menjadi sulit," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto