Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Habis Rugi Rp260 T, Raksasa Investasi Asal Jepang Sudah Niat Tanam Modal di India

Meski Habis Rugi Rp260 T, Raksasa Investasi Asal Jepang Sudah Niat Tanam Modal di India Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Bogor -

SoftBank Vision Fund (SVF) sedang mengincar kesepakatan investasi di India, saat mayoritas modal ventura menarik dana yang mereka tanam di sana.

Chief Executive Officer Penasihat Investasi SoftBank, Rajeev Misra menyebut, Vision Fund memiliki 13 miliar dolar AS dalam modal yang belum digunakan secara global.

"Kami secara aktif membidik India untuk berinvestasi pada penilaian yang tepat. SVF 1 dan 2 sama-sama tertarik membeli posisi sekunder dari investor tahap awal," kata Misra, dikutip dari KrAsia, Senin (27/4/2020).

Baca Juga: Zoom Dinilai Bahaya, Facebook Ambil Peluang dengan Rilis Messenger Rooms, Tak Perlu Buat Akun!

SVF diprediksi akan mengumumkan kesepakatan segera setelah selesai berdiskusi dengan 15-20 perusahaan dalam hal investasi sekunder dan primer.

Perlu diketahui, selama beberapa bulan belakangan, startup India telah berjuang memotong biaya, memberhentikan karyawan, membekukan proses perekrutan, dan mengurangi biaya operasional. "47% startup dan UMKM India hanya memiliki cadangan uang tunai untuk sebulan ke depan, sedangkan banyak dari mereka yang sudah kehabisan uang," begiu menurut survei dari LocalCircles.

Sekadar informasi, rencana investasi di India diumumkan ketika SoftBank melaporkan kerugian senilai 16,7 miliar dolar AS (sekitar Rp260 T) pada kuartal I 2020, karena portofolionya di seluruh dunia terhantam virus corona.

"Tantangan yang kami hadapi sejak awal merupakan hal biasa bagi organisasi yang tumbuh cepat. Tingkat pengurangan karyawan kami kurang dari 5% dan secara signifikan lebih rendah daripada yang lain di industri ini," tambah Misra.

Analsisis Reuters menyebut, lebih dari setengah modal dana (100 miliar dolar AS dari SVF) disalurkan ke perusahaan rintisan yang terkena dampak corona dan telah dalam kondisi tak stabil sebelum ada wabah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: