Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aktivis-aktivis China Ini Hilang karena Arsipkan Berita Terkait Virus Corona

Aktivis-aktivis China Ini Hilang karena Arsipkan Berita Terkait Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Beijing -

Tiga aktivis internet yang tinggal di Beijing, China menghilang dan diyakini ditahan oleh polisi karena mengarsipkan berita-berita mengenai virus corona yang disensor secara online, menurut seorang kerabat.

China telah menghadapi kritik atas penanganan wabah virus corona, termasuk menghukum para pelapor yang berusaha memperingatkan tentang bahaya virus itu.

Baca Juga: Penyebaran Corona Meluas, Aktivis Serukan Tuntut Tiongkok Ganti Rugi

 

Chen Mei, Cai Wei dan pacarnya bermarga Tang –yang berkontribusi pada proyek yang bersumber dari masyarakat pada platform pengembangan perangkat lunak GitHub– hilang pada 19 April, menurut saudara lelaki Chen, Chen Kun.

Proyek yang digerakkan oleh para sukarelawan yang dijuluki Terminus2049 itu, menyimpan artikel yang diblokir atau dihapus dari berbagai situs web kantor-kantor berita dan media sosial di China daratan oleh sensor online pemerintah yang agresif.

 

Dua sukarelawan, Cai dan Tang, didakwa dengan “memicu pertengkaran dan memprovokasi terjadinya keresahan” dan saat ini berada di bawah “tahanan rumah di lokasi tertentu,” menurut pemberitahuan dari polisi Distrik Chaoyang Beijing yang diterima oleh keluarga mereka, dan dibaca oleh kantor berita AFP.

Dokter ditangkap

Li Wenliang terjangkit virus tersebut saat bekerja di Rumah Sakit Pusat kota Wuhan. Dia adalah dokter pertama yang memperingatkan virus corona, yang saat itu masih misterius.

Ia mengirimkan peringatan ke sesama petugas kesehatan pada 30 Desember 2019. Namun, polisi kemudian menyuruhnya untuk berhenti "membuat komentar palsu".

Sebelumnya, muncul kebingungan seputar kabar kematian Dr. Li, dengan munculnya beberapa laporan yang bertentangan, tetapi surat kabar People’s Daily telah melaporkan bahwa dia meninggal dunia pada Jumat, 7 Februari pukul 02:58 waktu setempat.

Pria berusia 34 tahun itu awalnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21:30 waktu setempat. Berita itu sempat memicu gelombang reaksi yang besar di Weibo, media sosial serupa Twitter di China.

People's Daily mengirim tweet yang mengatakan kematian Dr. Li membuat "seluruh negeri berkabung".

Li Wenliang, yang bekerja di satu rumah sakit di Wuhan, Pada Desember menggunakan media sosial untuk memperingatkan rekan-rekannya petugas medis agar berhati-hati ketika menangani penyakit baru yang misterius.

Peringatan yang disampaikannya membuat Dr. Li sempat berurusan dengan polisi yang menganggap dia menyebarkan berita bohong.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: