Bergerak Positif, Angka Kematian Akibat Corona di Eropa Terus Merosot karena...
Jumlah kematian di beberapa negara Eropa mengalami penurunan yang signifikan pada awal pekan ini. Dengan perkembangan yang positif, Eropa kemungkinan akan membuka lockdown secara penuh dalam waktu dekat.
Saat ini sebagian pemerintah negara Eropa telah membuka lockdown secara bertahap. Anak-anak di Spanyol diperbolehkan bermain di luar untuk pertama kali sejak enam pekan terakhir, sedangkan salon dan toko akan dibuka pekan ini.
Baca Juga: Bukan Asia atau Eropa, WHO: Benua Ini Bakal Jadi Pusat Pandemi Corona, 300 Ribu Jiwa Akan Mati
“Anak-anak tampak bergembira,” kata Inmaculada Paredes, seorang ibu dua anak yang bermain di lapangan di Spanyol. Mereka tidak hanya bermain lari-larian, tapi juga menaiki sepeda dan scooters.
Ricardo, anak berusia 6 tahun, mengaku senang bisa bermain di luar rumah setelah mendekam selama berminggu-minggu.
"Kami bermain petak umpet dan balapan. Kami juga menemukan semut dan mengembalikannya ke rombongannya,” kata Ricardo.
Di bawah peraturan baru, anak-anak diperbolehkan bermain dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 21.00, tapi dilarang bermain melewati batas satu kilometer dari rumah. Dengan 23.000 korban tewas, Spanyol jadi negara dengan angka kematian tertinggi ketiga di dunia.
Sebanyak 288 orang meninggal karena virus corona pada Minggu dan itu menjadi angka terendah selama satu bulan terakhir. Jumlah warga yang meninggal karena infeksi corona mencapai 23.190 orang di Spanyol, sedangkan kasus infeksi virus corona mencapai 207.634 kasus.
Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan pelonggaran isolasi wilayah pada Sabtu lalu. Namun, pelonggaran itu berbeda tergantung dengan wilayahnya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Kita tidak tiba-tiba memulihkan aktivitas di semua sektor,” kata Sanchez dilansir Reuters.
“Deekskalasi bertahap dan asimitris,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Italia juga menyatakan toko-toko kemungkinan akan dibuka pada pekan depan tepatnya 4 Mei, sedangkan Prancis masih menunggu perkembangan di lapangan. Para pemimpin diseluruh dunia telah berupaya memulihkan aktivitas sosial dan bisnis secepat mungkin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: