Laporan Organisasi Kemanusiaan Bilang Idlib Hancur karena Tak Siap Hadapi Pandemi Corona
Sejak Desember tahun lalu hingga awal Maret, terjadi peningkatan pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia dan Iran dengan pasukan oposisi yang didukung Turki.
Sebanyak 80 rumah sakit tidak berfungsi akibat pertempuran dua pihak tersebut. Fasilitas yang berfungsi memiliki kapasitas yang sangat terbatas untuk memberikan perawatan intensif.
Sementara itu, sebagian besar dokter dan petugas layanan kesehatan yang tetap tinggal di daerah itu kelelahan dan kekurangan sumber daya.
"Ada kekurangan dokter, perawat dan spesialis, dan beberapa dari mereka yang masih kekurangan pelatihan yang diperlukan," kata laporan itu.
Rumah sakit di seluruh provinsi memiliki kurang dari 100 ventilator, yang sangat penting untuk perawatan kasus penyakit parah. Sedangkan, semua ventilator yang ada sekarang ini sedang digunakan.
Gencatan senjata Rusia-Turki di kawasan itu telah membantu menjaga ketenangan sejak Maret tahun ini. Namun, kesepakatan baru-baru ini hampir tidak menjamin diakhirinya kekerasan dan dapat goyah.
Hanya saja, Atrache melihat, pandemi juga memiliki peran untuk menjaga ketenangan di wilayah tersebut.
"Turki, Rusia, dan Iran semua berjuang untuk menahan penyebaran virus di dalam negeri," katanya sambil mengingatkan kemungkinan gencatan bisa berhenti ketika pandemi mereda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: