Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Diserbu Jutaan Ubur-Ubur, Begini Kondisi PJB UP Paiton

Usai Diserbu Jutaan Ubur-Ubur, Begini Kondisi PJB UP Paiton Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton, Kabupaten Probolinggo Jatim memastikan,bahwa produksi listrik nyatakan tetap aman usai diserbu jutaan sejenis binatang laut tak bertulang belakang yakni, ubur-ubur pada Sabtu pagi (25/4) kemarin.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah menyatakan, peristiwa itu pernah terjadi di tahun 2016 lalu. Pihaknya, tetap melakukan langkah-langkah kehati-hatian dalam menangani kasus tersebut sebagai upaya untuk tetap menjaga kelesetarian lingkungan dan tidak membunuh hewan itu. 

Selain itu Mustofa juga menjelaskan, dalam penanganan  penghaluan hewan ubur-ubur agar tidak mengganggu produksi listrik. Pihaknya telah menggandeng nelayan di sekitar unit untuk melakukan penanganan kunjungan ubur-ubur. Yakni dengan menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut. 

Baca Juga: Dirut PJB Pastikan Pasokan Listrik Selama PSBB Aman

Disisi lain kata Mustofa, pihaknya juga telah memberi pengaman  tiga berlapis yaitu, pemasangan jaring-jaring di canal intake tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.

“Berkaca pada pengalaman di tahun 2016 yang lalu, kali ini kami lebih siap dan Alhamdulillah metode-metode yang telah kami lakukan tersebut telah terbukti berhasil. Berdasarkan Kondisi perhari Selasa, 28 April 2020 pukul 10:00 WIB kemarin, ubur- ubur masih terlihat banyak di sekitar canal intake namun bisa kami kendalikan. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” jelas Mustofa.

Sementara itu, Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, meskipun ada serangan ubur-ubur, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di Sistem Kelistrikan Jawa Bali.

“Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan di tengah bulan Ramadan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengtasi kejadian ini dengan sepenuh hati," ujar Iwan.

Disis lain Supervisor Umum CSR PJB UP Paiton, Sukirman HP menyatakan, saat ini kondisi produksi listrik berjalan normal kembali. Sukirman mengungkapkan,  dalam kasus ini pihaknya sudah melakukan  metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya.

Dikatakan pula  pihaknya juga sudah menempatkan 15 personil yang dibantu oleh nelayan sekitar dan stand by 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menjaring ubur-ubur tersebut

“Personel dan masyarakat yang dipersiapkan ini masing-masing ditempatkan di titik penempatan jaring untuk menghalau potensi masuknya ubur-ubur ke area UP Paiton,” kata Sukirman saat dihubungi Warta Ekonomi di Surabaya, Rabu (29/4/2020).

Sukirman menyatakan pula, bahwa serbuan jutaan hewan ubur-ubur meruapakan kejadian faktor alam dimana kejadian itu bisa terjadi kapanpun.

“Ini faktor alam saja. Kamipun berharap  kejadian ini tidak akan terulang kembali. Walaupun demikian,  kami  terus melakukan antisipasi pengamanan agar  produksi kelistrik di UP Paiton berjalan normal,” pungkas Sukirman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: