Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ibarat Malang Tak Bisa Ditolak Mujur Tak Dapat Diraih, Rugi Indosat Malah Membengkak Dua Kali Lipat

Ibarat Malang Tak Bisa Ditolak Mujur Tak Dapat Diraih, Rugi Indosat Malah Membengkak Dua Kali Lipat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mimpi PT Indosat Tbk (ISAT) untuk keluar dari kubangan rugi ternyata masih jauh di awang-awang. Pasalnya, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diderita perseroan membengkak di tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp605,6 miliar dari Rp292,5 miliar tahun sebelumnya. 

 

Manajemen dalam keterangannya mengungkapkan bahwa meroketnya rugi perseroan disebabkan terutama karena dampak penyesuaian organisasi dan rugi selisih kurs.

 

Baca Juga: PHK Ratusan Karyawan, Saham Indosat Malah Diburu Investor

 

Padahal, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp6,52 triliun hingga periode 31 Maret 2020 naik 7,9% dari pendapatan Rp6,05 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

 

Layanan selular, MIDI, dan telekomunikasi tetap milik Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 15%, dan 3% terhadap pendapatan usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020. 

 

Dimana, pendapatan selular meningkat sebesar 10,6% dibandingkan kuartal I 2019, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan Data yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon dan SMS. 

 

Namun, pendapatan MIDI turun sebesar 1,8% dibandingkan kuarta I 2019, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan konektivitas tetap dan internet tetap, namun dimbangi oleh peningkatan pendapatan Jasa IT. 

 

Baca Juga: Indosat Gelontorkan Dana Ratusan Miliar Buat 677 Karyawan yang Kena PHK

 

Lalu, pendapatan telekomunikasi tetap turun sebesar 10,9% dibandingkan kuartal I 2019 akibat penurunan trafik incoming. 

 

Sementara, beban naik menjadi Rp6,33 triliun dari Rp5,81 triliun membuat laba operasi turun jadi Rp196,32 miliar dari laba operasi Rp237,51 miliar dan tercatat beban lain-lain bersih naik jadi Rp705,9 miliar dari Rp625,5 miliar.

 

Sedangkan jumlah aset mencapai Rp60,88 triliun hingga 31 Maret 2020 turun dibandingkan jumlah aset Rp62,81 triliun hingga 31 Desember 2019. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: