Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Ibu Tien Meninggal Ditembak Anaknya? Mbak Tutut Buka Semuanya! Ternyata...

Benarkah Ibu Tien Meninggal Ditembak Anaknya? Mbak Tutut Buka Semuanya! Ternyata... Kredit Foto: Unggahan Tutut soal meninggalnya Ibu Tien Soeharto.(Instagram)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki 24 tahun meninggalnya istri dari Presiden Ke-dua RI Soeharto, Siti Hartinah alias Ibu Tien Soeharto sedo. Sang anak, Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut membuka kilas balik detik-detik meninggalnya Ibu Tien.

Ia mengatakan setelah ibu meninggal, beredar pemberitaan Ibu Tien meninggal gara-gara tertembak oleh adik-adiknya. Ia pun mengaku heran dengan orang yang dengan tega menyebarkan berita tersebut.

"Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya. Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut," tulis Tutut seperti dikutip dari laman pribadinya, Tututsoeharto.id dalam tulisan 24 Tahun Lalu, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Wakil MUI Puji Pak Harto: Saat Bapak Berkuasa Sembako Murah, Emang Pemerintah Sekarang

Baca Juga: Sekali Nongol Tommy Soeharto Gelontorkan Duit Ratusan Miliar

"Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi. Tadinya saya akan diamkan saja. Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tulisnya.

Ia pun berjanji sebelum dirinya dipanggil Allas, ia ingin masyarakat mengetahui kebenarannya. Siapa pun yang membuat cerita dan ikut menyebarkan, Tutut menyerahkan kepada Allah SWT.

"Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya. Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah, sayapun ikut aktif di sana. Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya. Karena kami meyakini, bahwa Allah adalah Hakim Yang Maha Adil," tulis Mbak.

Berikut kronologi meninggalnya ibu Tien seperti ditulis oleh Tutut:

Dua puluh empat (24) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 1996, Ibu kami tercinta telah dipanggil Allah SWT. Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Prancis dan Kemudian di London). Alhamdulillah, pada saat itu saya menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.

Betapa terkejut ketika saya mendengar berita ibu telah tiada. Pada saat saya berangkat, ibu masih segar bugar. Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta. Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: