Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati! Dokter Inggris Peringatkan Ventilator dari China Bisa Membunuh Pasien Corona!

Hati-hati! Dokter Inggris Peringatkan Ventilator dari China Bisa Membunuh Pasien Corona! Ventilator | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para dokter senior di Inggris memperingatkan bahwa 250 ventilator yang dibeli dari China bisa berisiko menyebabkan bahaya besar bagi pasien, termasuk kematian. Pada 4 April, Inggris kedatangan 300 ventilator yang mereka beli dari China.

Namun sembilan hari kemudian, sekelompok dokter senior dan manajer medis mengeluarkan peringatan terkait 250 ventilator yang telah mereka terima.

Baca Juga: Siap Tempur Lawan Covid-19, Kemenhan Borong Ventilator Buatan 2 Perusahaan Pelat Merah

Ventilator itu model Shangrila 510 yang dibuat oleh Beijing Aeonmed Co. Ltd., salah satu produsen ventilator utama di China.

"Kami percaya jika [ventilator] digunakan, kemungkinan ada kerusakan besar terhadap pasien [virus corona], termasuk kematian," menurut surat dari dokter per tanggal 13 April yang dilihat oleh NBC News.

"Kami mengharapkan penarikan dan penggantian ventilator ini dengan perangkat yang lebih mampu memberikan ventilasi perawatan intensif bagi pasien kami."

Para dokter mengatakan bahwa pasokan oksigen dari variabel ventilator yang mereka terima tidak dapat diandalkan dan kualitas produknya "rendah."

Dalam surat itu tertulis, kasing besi ventilator tidak dapat dibersihkan dengan benar. Padahal kasing sangat penting untuk melawan virus yang sangat menular karena virus bisa bersumber dari selang koneksi oksigen.

Selain kekhawatiran serius kualitas ventilator tersebut, para dokter merasa tidak aman karena alat itu tidak dikenal oleh dokter Inggris serta tidak cocok untuk digunakan dalam krisis Covid-19 saat ini.

“Mesin dirancang untuk digunakan di dalam ambulans daripada di samping tempat tidur rumah sakit,” menurut surat itu.

Surat ditulis oleh seorang anestesi senior dan dokter perawatan intensif, yang mewakili sekelompok dokter dan manajer senior yang bekerja di Birmingham, kota terbesar kedua di Inggris dan salah satu daerah yang paling terdampak di negara itu.

Dokter yang menulis surat itu bekerja di Sandwell dan West Birmingham NHS Trust, sebuah divisi regional dari National Health Service (layanan kesehatan nasional Inggris) yang didanai masyarakat, dan langsung ditujukan kepada pejabat senior NHS.

Pengirim surat tidak bersedia mengomentari tindakan apa serta solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Sementara itu, pihak manajer penjualan internasional Beijing Aeonmed hanya menjawa "saya tidak tahu," setelah NBC News berulang kali mengirim email dan menghubungi melalui telepon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: