Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arab Saudi Tegaskan Hukuman 5 Tahun Penjara buat Penyebar Hoaks Virus Corona

Arab Saudi Tegaskan Hukuman 5 Tahun Penjara buat Penyebar Hoaks Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Huseyin Aldemir
Warta Ekonomi, Jeddah -

Kerajan Arab Saudi telah menegaskan larangan menyebarkan informasi bohong perihal Covid-19. Jika masih ada warganya yang melanggar aturan tersebut, akan dikenai denda 3 juta Riyal Saudi atau hukuman lima tahun penjara.

 

 

Juru Bicara Media untuk Kepolisian Wilayah Riyadh, Kolonel Shakir Al-Tuwaijri menyoroti sebuah video yang beredar di media sosial di mana seseorang menyebarkan desas-desus tentang langkah-langkah yang diambil untuk mengekang penyebaran virus corona.

Baca Juga: Arab Saudi Cabut Lockdown, Faktanya...

Termasuk mengenai perubahan jam malam, peringatan kekurangan makanan, dan bahwa pejabat kesehatan dengan sengaja menyembunyikan jumlah kasus di Kerajaan. 

Seseorang lainnya penduduk Riyadh mengaku, tahu kapan jamaah akan diizinkan untuk kembali ke Masjidil Haram. Tapi kini, orang tersebut dan tersangka lain yang menyebarkan berita bohong telah diamankan.

"Semua tersangka telah ditangkap dan menghadapi tindakan hukum," kata polisi dilansir dari Arab News, Minggu (3/5/2020).

Penasihat Hukum Saudi dan anggota Asosiasi Pengacara Internasional, Dimah Al-Sharif, mengatakan bahwa setiap orang  bertanggung jawab atas konten yang mereka sebarkan di media sosial.

"Mereka tidak boleh menyimpan konten semacam itu apalagi membaginya dengan orang lain, dan harus menghapusnya jika memungkinkan karena mereka juga akan bertanggung jawab," kata Al-Sharif.

Di bawah hukum Saudi lanjut Al-Sharif, dilarang untuk melakukan kejahatan di dunia maya, "Kami tidak diizinkan untuk memproduksi, menyiapkan, mengirim atau menyimpan konten atau rumor yang tidak valid," ucapnya.

Orang-orang yang melanggar peraturan dapat dipenjara hingga lima tahun dan menghadapi denda sebesar 3 juta Riyal Saudi serta menyita perangkat yang digunakan untuk melakukan kejahatan tersebut. Selanjutnya, putusan pengadilan akan dipublikasikan di surat kabar dengan biaya dari pelanggar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: