"Jika dilibatkan secara penuh, petani, peladang tradisional, nelayan, peternak sesungguhnya mampu dan sanggup bergotong-royong mendukung negara mencapai kedaulatan pangan," ujarnya.
Ia juga menambahkan tentang janji redistribusi tanah dalam kerangka reforma agraria, termasuk penyelesaian konflik agraria struktural berkepanjangan.
"Itulah pentingnya program solusi atas defisit pangan tidak parsial dan terpisah dari agenda reforma agraria atau redistribusi lahan bagi rakyat." tukasnya.
Diketahui, dalam rapat terbatas terkait stok kebutuhan pangan pokok pada 28 April lalu, Presiden Jokowi menyatakan bahwa stok sejumlah komoditas pangan domestik ternyata mengalami defisit di berbagai daerah.
Bahan pokok yang mengalami defisit di banyak provinsi adalah stok beras, jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, telur ayam, dan gula pasir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: