Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Pupuk Indonesia Tumbuh 17,73% di Kuartal-I 2020

Penjualan Pupuk Indonesia Tumbuh 17,73% di Kuartal-I 2020 Kredit Foto: Pupuk Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero), sukses mencatatkan pertumbuhan penjualan produk pupuk sepanjang kuartal I 2020. Penjualan tersebut terdiri dari pupuk bersubsidi atau PSO (Public Service Obligation) dan pupuk komersil (nonsubsidi). Produk pupuk tersebut berupa Urea, NPK, SP-36, ZA, ZK, KCL, dan Organik.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat, mengatakan bahwa sampai dengan 31 Maret 2020, penjualan total produk pupuk mencapai 3.508.970 ton, terdiri dari 2.403.842 ton pupuk bersubsidi, dan 1.105.128 ton pupuk komersil.

Baca Juga: PSBB, Pupuk Indonesia Tebar Ratusan Paket Sembako ke Masyarakat di Jakarta Barat

"Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar 2.956.286 ton yang terdiri dari 2.347.056 ton pupuk bersubsidi dan 609.230 ton pupuk komersil," jelas Aas dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Disamping itu, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk bersubsidi nasional per 4 Mei 2020 sebesar 1,27 juta ton, terdiri dari pupuk urea sebanyak 719.532 ton; NPK sebanyak 273.550; SP-36 sebanyak 93.711 ton; ZA sebanyak 132.264 ton; dan Organik 51.179 ton.

Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan stok dengan jumlah lebih dari cukup jika dibandingkan dengan ketentuan stok minimum hingga 2 minggu kebutuhan, yakni sebesar 285.096 ton.

Aas melanjutkan, penjualan pupuk komersil sendiri terbagi menjadi dua, yakni penjualan dalam negeri sebesar 697.382 ton dengan jenis produk Urea, SP-36, NPK, KCL, ZA dan ZK. Serta penjualan luar negeri (ekspor) sebesar 755.845 ton dengan jenis produk Urea, NPK dan ZK.

Selain itu, sepanjang Januari-Maret 2020, Pupuk Indonesia juga membukukan penjualan produk nonpupuk sebesar 295.560 ton, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 275.236 ton. Produk nonpupuk berupa produk samping sektor pertanian dan bahan-bahan kimia, seperti amoniak, asam sulfat, asam fosfat, alumunium flourida, asam clourida, dan lainnya.

"Sehingga secara keseluruhan pada kuartal I tahun ini, penjualan produk kami mencapai 3.804.530 ton. Tumbuh 17,73 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3.231.522 ton," tutup Aas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: