Dari sisi global dan lingkungan, peran kelapa sawit di antaranya: (1) minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di dunia, yang mana memegang proporsi lebih dari 50 persen dari total produksi empat minyak nabati dunia populer lainnya; (2) kelapa sawit Indonesia turut serta menyumbangkan bahan baku energi berupa biodisel bagi dunia dengan jumlah ekspor sebesar 1.148.000 juta ton pada tahun 2019; (3) saat ini minyak sawit dikonsumsi lebih dari 160 negara di dunia;
(4) tanaman kelapa sawit dinilai dapat beperan dalam pelestarian daur CO2, H2O, dan O2 melalui fotosintesis dan respirasi–evapotranspirasi; (5) perkebunan kelapa sawit secara netto adalah penyerap CO2 yakni sekitar 64,5 ton CO2 per Ha per tahun; (6) perkebunan kelapa sawit bagian solusi dari pemanasan global; (7) pelestarian plasma nutfah; (8) pelestarian multifungsi perkebunan kelapa sawit.
Oleh karena itu, agribisnis kelapa sawit di Indonesia dapat dikatakan sebagai agribisnis yang pro-growth, Pro-Job, pro-poor, pro-devisa, dan pro-environment. Di samping itu, juga sesuai dengan The Triple Bottom Line yaitu 3P: People, Planet, dan Profit. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan berbagai peran kelapa sawit Indonesia baik untuk kepentingan nasional maupun global, dan dari multiaspek, baik aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti