Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagian Asta Cita Prabowo, Daya Siang Kelapa Sawit Mesti Dijaga

Bagian Asta Cita Prabowo, Daya Siang Kelapa Sawit Mesti Dijaga Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022). Harga TBS kelapa sawit tingkat pengepul sejak sebulan terakhir mengalami penurunan harga dari Rp2.280 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), M. Ismael P. Sinaga, mengungkapkan pentingnya diskusi bagi para pemangku kepentingan untuk berbagai ide dan solusi terkait peningkatan kesejahteraan pekerja di sektor perkebunan kelapa sawit.

Ismael berharap kelangsungan diskusi yang membahas keberlanjutan kelapa sawit serta sektor lainnya. Harapannya, bisa meningkatkan kualitas hidup pekerja dan menjaga daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Baca Juga: Pakar Ungkap Tiga Kunci Wujudkan Tata Kelola Sawit Berkelanjutan

Selain itu, Ismael menjelaskan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga daya saing harga kelapa sawit serta memastikan kesejahteraan pekerja agar tetap terjamin. Menurutnya, dalam visi Asta Cita Prabowo Subianto, hilirisasi kelapa sawit adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut, empat pilar implementasi Asta Cita di sektor kelapa sawit yang menjadi prioritas untuk mendorong ekonomi yang kuat dan merata. Pertama, meningkatkan distribusi manfaat industri sawit hingga ke pekerja.

“Kedua, memberikan akses pendidikan berkualitas melalui program vokasi dan peningkatan keterampilan. Ketiga, mewujudkan pemerintahan yang bersih dengan pengawasan ketat terhadap praktik-praktik illegal di perkebunan. Terakhir, memperbaiki akses layanan kesehatan bagi pekerja perkebunan,” ucap Ismael dalam keterangan yang diterima Warta Ekonomi, Rabu (13/11/2024).

Menurut Ismael wilayah potensial untuk pengembangan hilirisasi sawit di Indonesia yakni Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Dia menilai daerah-daerah tersebut memiliki potensi besar untuk mendukung visi hilirisasi dan kesejahteraan pekerja perkebunan sawit di tingkat nasional.

Baca Juga: GAPKI: Eropa Bakal Tetap Membutuhkan Sawit

Dirinya berharap agar pemerintah, pelaku usaha serta organisasi internasional bisa bersinergi dalam mewujudkan perkebunan sawit yang berdaya saing dan mendukung kesejahteraan para pekerjanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: