Namun, Ismet merasa heran ketika harus membayar semua biaya pemeriksaan darah tersebut sebesar Rp425 ribu. Padahal, istrinya sudah jelas menerima SEP BPJS Kesehatan.
Ismet yang saat itu ditemani anaknya pun langsung menanyakan alasan tagihan itu. "Anak saya tanya ke bagian billingnya, memang enggak ditanggung BPJS?" ucapnya.
Petugas di bagian kasir itupun, lanjut Ismet, dengan tegas menjawab bahwa biaya pemeriksaan laboratorium tidak ditanggung BPJS Kesehatan. "Meski masih heran, kami putuskan bayar saja agar istri saya segera diperiksa darahnya," ujarnya.
Baca Juga: Agar Tetap Hidup Perusahaan Ini Minta Pembayaran Listrik, Gas, Hingga BPJS Ditunda
Sambil menunggu hasil pemeriksaan darah, Ismet bersama anaknya masih menyimpan rasa penasaran sehingga menanyakan perihal tersebut kepada BPJS Kesehatan. "Akhirnya anak saya bisa menghubungi BPJS, dan kata orang BPJS-nya memang seharusnya tidak perlu bayar lagi," tambahnya.
Selang empat hari kemudian, Ismet beserta istrinya kembali mendatangi RS Melinda 2 sesuai permintaan dokter yang menangani pada pemeriksaan pertama. "Atas arahan dokter, istri saya harus tes darah lagi hari Jumat (8/9) kemarin. Ya kami ke sana lagi ikuti saran dokter," jelasnya.
Usai memasukkan berkas pemeriksaan darah ke laboratorium yang sama, istrinya pun kembali diminta untuk menyelesaikan pembayaran di bagian kasir, juga di tempat yang sama. Kejadian serupa pun terulang lagi ketika dia diminta untuk membayar penuh biaya tes darah yang kali ini sebesar Rp95 ribu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Tanayastri Dini Isna