Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Sementara itu, Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari mengaku siap mengawal semua kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten Klaten.
"Kami juga siap membantu petani dalam mengatasi permasalahan di lapangan utamanya terkait dengan penerapan teknologi baru di lapangan," kata Retno melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room PUSTAKA Kementerian Pertanian (Kementan).
Retno berharap, teknologi baru mampu mendorong semangat tinggi bagi para petani untuk berkecimpung dalam dunia bisnis mandiri melalui penerapan teknologi.
“Kami berharap petani terus berkarya sehingga tumbuh jiwa enterpreneur yang dapat menambah pendapatan secara kreatif dan mandiri melalui penerapan teknologi pengolahan hasil samping dari produk utama menjadi beragam produk turunan yang juga memiliki nilai tambah yang tinggi," katanya.
Dalam kesepatan ini, Retno menyarankan agar para petani selain telah menggunakan alsintan untuk bertani secara modern, juga mulai memproduksi padi secara mandiri dengan menggunakan pupuk organik limbah produksi pertanian seperti jerami.
"Sehingga ke depan mereka tidak bergantung pada pupuk subsidi. Demikian halnya diharapkan ke depan, benih varietas unggul padi juga dapat diproduksi secara mandiri sehingga pada saat mulai tanam, benihnya telah tersedia ," katanya.
Ketua Gapoktan Desa Tumpukan, Suwarto menambahkan, para petani akan melakukan pemanaman serentak selama kurang lebih satu Minggu dengan luas total 124 hektar.
"Semoga tidak ada halangan dan hasilnya memuaskan," tutup Suwanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: