Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Vaksin Virus Corona Belum Juga Ditemukan? Ini Jawabannya

Kenapa Vaksin Virus Corona Belum Juga Ditemukan? Ini Jawabannya Relawan melakukan pekerjaan desinfeksi selama kampanye anti-virus di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada tanggal 4 Maret 2020. | Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, London -

Sara Kayat, seorang praktisi di Layanan Kesehatan Nasional Inggris atau NSH mengatakan, dengan upaya terbaik dalam menjaga jarak dan mengisolasi diri secara sosial, masih ada lebih dari empat juta orang yang terinfeksi virus Corona jenis baru, Covid-19. Virus ini juga telah menewaskan lebih dari 280 ribu orang.

Keberhasilan jangka panjang, jelas Kayat, dalam bertahan dan menghalau pandemi ini akan bergantung, sebagian pada pengembangan vaksin melawan virus. Sekarang berbagai lembaga farmasi dan penelitian berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama menciptakan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Pakar Bilang Dunia Internasional Akan Terbagi Dua Setelah Pandemi Corona karena...

Pada 20 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada 44 kandidat vaksin Covid-19. Tetapi, para ilmuwan mengatakan perlu waktu sekitar 12 hingga 18 bulan untuk vaksin dikembangkan, disetujui dan siap untuk diproduksi secara massal.

Kayat menuturkan, vaksin bekerja dengan menghadirkan molekul-molekul tertentu, juga dikenal sebagai antigen patogen virus ke sistem kekebalan tubuh. Secara tradisional antigen ini dalam bentuk lemah atau tidak aktif, sehingga mereka tidak dapat benar-benar menyebabkan penyakit.

"Tetapi, sistem kekebalan tubuh kita kemudian dapat mengenali antigen sebagai penyerbu asing yang tidak diinginkan, dan membentuk antibodi, yang memungkinkannya untuk "mengingat" patogen seandainya ia mencoba menginfeksi Anda di masa depan. Antibodi yang telah Anda bangun kemudian akan menyerang patogen sebelum mampu membuat Anda tidak sehat, jika Anda terkena di masa depan," ucapnya.

Dia menuturkan, teknologi yang lebih baru sekarang juga memungkinkan kita untuk membuat vaksin yang tidak dibuat dari patogen yang lemah atau tidak aktif sama sekali, tetapi dari kode genetik yang disalin dari virus, yang dibuat di laboratorium. Namun, sejauh ini belum ada vaksin yang dibuat dengan cara ini.

Sementara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump optimis vaksin Covid-19 akan tersedia pada bulan November, namun sebagian besar ilmuwan akan setuju bahwa itu lebih mungkin memakan waktu 12 hingga 18 bulan.

Beberapa vaksinasi dapat memakan waktu hingga satu dekade atau lebih untuk disetujui dan dilisensikan untuk digunakan. Jadi, memproduksi vaksin dalam kurun waktu 18 bulan akan menjadi prestasi yang luar biasa.

"Salah satu alasan mengapa kita dapat mencapai target seperti itu adalah karena Covid-19 adalah bagian dari kelompok virus Corona, yang sudah banyak penelitian dilakukan. Pandemi sebelumnya yang melibatkan coronavirus termasuk SARS dan MERS," ungkapnya, seperti dilansir Al Jazeera.

"Dasar untuk vaksinasi kedua penyakit ini dimulai selama wabah mereka, tetapi begitu penyebarannya terkandung, ini kemudian dihentikan. Berkat sekuensing genom dari coronavirus baru yang disediakan oleh para ilmuwan di China, kami tahu bahwa virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 berbagi 79 persen dari materi genetik yang sama dengan SARS, dan 50 persen dari materi yang sama dengan MERS. Jadi, kami lakukan memiliki permulaan dalam menciptakan vaksin Covid-19," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: