Ketika New York Hadirkan 'Trump Death Clock' buat Kritik Pemerintahan
Sebuah papan iklan “Jam kematian Trump” atau "Trump Death Clock" hadir di New York, memperlihatkan jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat.
Papan iklan dibuat oleh Eugene Jarecki seorang pembuat film serta penulis. Ia menilai jumlah kematian akibat COVID-19 di AS, bisa ditekan jika Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sigap dalam menangani wabah virus corona.
Today we launched a HUGE statement, The Trump Death Clock went live in Times Square to hold this President to account for the estimated 60% of COVID-19 that could have been prevented. #TrumpDeathClock https://t.co/o2CrIWYh2M pic.twitter.com/O9Zr9LyaXz
— TrumpDeathClock (@TrumpDeathClock) May 8, 2020
Virus corona saat ini menjangkiti 1.369.386 orang dan menyebabkan 82.339 meninggal di AS.
Papan “Jam Kematian Trump” dipasang di pusat kota New York, di Times Square.
Menurut Jarecki 60 persen dari kematian COVID-19 tidak akan terjadi seandainya pemerintah menetapkan jarak sosial dan penutupan sekolah pada 9 Maret, bukannya 16 Maret.
Pemerintahan Trump telah diberitahu untuk segera melakukan upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19, namun memilih mengabaikan imbauan.
"Presiden Trump menolak untuk bertindak sampai 16 Maret. Epidemiolog sekarang memperkirakan jika langkah mitigasi dilaksanakan satu minggu sebelumnya, 60 persen kematian COVID-19 Amerika akan dihindari," demikian bunyi pesan itu.
Teori bahwa 60 persen kematian dapat dihindari jika pembatasan diberlakukan seminggu sebelumnya, diuraikan dalam The New York Times oleh ahli epidemiologi, Britta Jewell dan Nicholas Jewell.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: